Minim Sosialisasi, Masyarakat Koto Sani Tolak Geothermal: ARUN Sumbar Desak Pemda dan DPRD Gelar Hearing Terbuka

Crew8 News, Solok – Penolakan sebagian warga Nagari Koto Sani terhadap proyek geothermal kembali mencuat ke permukaan, aksi massa yang digelar masyarakat Sawah Jariang dan Padang Belimbing itu menjadi cerminan kegagalan komunikasi antara pelaksana proyek, tokoh masyarakat, dan pemerintah daerah.

Aktivis Advokasi Rakyat untuk Nusantara (ARUN) Sumatera Barat, Iwan S. Tanjung, menilai bahwa situasi ini tak bisa dianggap remeh, ia menegaskan, konflik semacam ini berakar pada kurangnya sosialisasi yang kongkrit dan menyeluruh kepada masyarakat.

“Kita tidak bisa menyalahkan masyarakat sepenuhnya jika muncul penolakan, tapi yang perlu dikritisi adalah lemahnya peran tokoh masyarakat dalam menjembatani informasi, pemerintah daerah dan DPRD juga harus aktif melakukan hearing terbuka agar masyarakat tidak mudah terhasut oleh isu-isu yang menyesatkan,” ujar Iwan, Sabtu (5/7/2025).

Menurutnya, investasi seperti proyek geothermal sangat strategis bagi daerah, apalagi jika dikelola dengan prinsip kehati-hatian dan pengendalian lingkungan yang kuat, Justru, kata dia, proyek ini bisa mendorong pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan kerja, dan mengangkat taraf hidup masyarakat setempat.

“Namun, semua itu akan sia-sia jika komunikasi tidak dibuka seluas-luasnya, masyarakat perlu diberi pengetahuan teknis, risiko lingkungan, dan manfaat ekonomi secara utuh.

Jangan hanya lewat poster atau baliho, tapi lewat dialog yang jujur dan ilmiah,” tambahnya.

ARUN mendesak agar Pemkab Solok bersama DPRD segera menggelar forum terbuka yang melibatkan akademisi, aktivis lingkungan, pelaksana proyek, dan perwakilan masyarakat untuk memastikan semua informasi bisa diterima secara objektif.

“Kita harus pastikan pembangunan tidak jadi korban provokasi, dan masyarakat tidak jadi korban ketidaktahuan,” tegas Iwan.

Jangan kejadian di batu bajanjang terulang lagi di koto Sani, karena kebiasaan kita selama ini selesai dan berhenti di kata ” Tolak” saat semua nya di hentikan terobosan dan ide serta gagasan untuk bertumbuh nya investasi di kabupaten Solok pun tak bergerak, nah masyarakat di sini di tuntut untuk lebih peka, wilayah nya itu potensi nya apa, dan yang namanya investasi dalam perut bumi pasti ada menimbulkan dampak, tapi kita juga harus cari tahu, karena teknologi untuk mengelola dampak ini juga ada, jadi alangkah bijak nya semua stakeholder duduk bersama dan mensosialisasikan secara utuh kepada masyarakat, biar masyarakat tak mudah di giring giring “tutup nya

ARUN juga menyoroti pentingnya audit lingkungan dan studi dampak sosial dilakukan secara transparan dan dipublikasikan ke publik sebagai bagian dari akuntabilitas proyek.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini