Crew8 News, Bukittinggi – Suasana malam di Lapangan Bola Kaki Ateh Ngarai, Kota Bukittinggi, Jumat (1/8/2025) terasa berbeda, denting alat musik tradisi berpadu harmoni dengan sorak kagum penonton, membuka perhelatan Pitunang Ethno Groove Festival Musik Tradisi yang secara resmi dibuka oleh Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon.
Festival yang untuk pertama kalinya dihadiri Wakil Bupati Tanah Datar, Ahmad Fadly, ini menjadi wadah pertemuan para seniman, penggiat budaya, dan masyarakat untuk merayakan kekayaan musik tradisi Nusantara.
Dalam sambutannya, Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan pentingnya menjaga eksistensi musik tradisi di tengah derasnya arus globalisasi.
“Kita berharap dari musik tradisi ini akan lahir tokoh-tokoh musisi yang mampu mengharumkan nama Indonesia, bukan hanya di pentas nasional, tapi juga di panggung dunia,” ujarnya.
Fadli Zon juga mengungkapkan bahwa berdirinya Kementerian Kebudayaan sebagai entitas tersendiri merupakan sejarah baru dalam 79 tahun Republik Indonesia, sebuah wujud kepedulian Presiden RI Prabowo Subianto terhadap kebudayaan.
Ia menyebut kekayaan budaya Indonesia sebagai mega diversity, dengan catatan warisan budaya tak benda mencapai 2.213 pada tahun lalu dan diproyeksikan bertambah menjadi 50.000–60.000, termasuk lebih dari 200 jenis alat musik tradisional.
“Semua ini harus kita jaga, rawat, dan kembangkan, festival seperti ini adalah salah satu caranya,” tegasnya.
Sebelumnya, Direktur Program Pitunang Ethno Groove Festival Musik Tradisi Indonesia Sumatera Barat, Indra Arifin, menjelaskan bahwa festival ini mengangkat tema “Menyimak Daya Pikat Musik Tradisi” sebagai ruang ekspresi, dialog lintas generasi, dan apresiasi terhadap kekayaan musik Nusantara.
Di sela-sela pertunjukan seni dan budaya Sumatera Barat, Wabup Ahmad Fadly mengapresiasi penyelenggaraan festival ini.
“Tanah Datar memiliki kekayaan budaya intelektual yang luar biasa, mulai dari seni pertunjukan randai, saluang dendang, salawat dulang, hingga kerajinan seperti songket dan batik tanah liek,” ujarnya.
Ia juga menambahkan, salah satu tradisi khas yang mendunia dari Tanah Datar adalah Pacu Jawi, atraksi balapan sapi di sawah berlumpur yang menjadi magnet wisata dan identitas budaya daerah.
Festival ini diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk mencintai, memelihara, dan mengembangkan musik tradisi, sehingga warisan budaya Indonesia dapat terus hidup di tengah peradaban dunia.
(Nano bojes)
#Senyuman08