Jangan Biarkan Honorer Dipermainkan Birokrasi

Editorial Redaksi

Kasus Qorry Syuhada membuka mata publik bahwa tenaga honorer non-ASN di negeri ini masih diperlakukan layaknya buruh tanpa perlindungan, padahal, status R3 yang melekat padanya adalah pengakuan resmi dari negara, ia tercatat dalam database BKN, telah mengikuti seleksi PPPK, dan seharusnya menjadi prioritas untuk diangkat.

Namun kenyataannya, Qorry justru mengalami nasib sebaliknya, mutasi sepihak, pengusulan PPPK yang diblokir, hingga keterangan yang diduga direkayasa oleh birokrasi daerah, semuanya menandakan ada permainan yang lebih besar daripada sekadar masalah administrasi.

Qorry bukan sekadar satu orang tenaga honorer, tetapi simbol bagaimana negara gagal melindungi mereka yang sudah puluhan tahun mengabdi.

Ombudsman RI tidak boleh hanya berhenti pada kalimat normatif atau pernyataan “indikasi maladministrasi”. Lembaga ini didirikan sebagai benteng terakhir warga negara ketika menghadapi arogansi birokrasi, ketika seorang honorer berstatus R3 dibiarkan diperlakukan seperti tenaga kontrak harian yang bisa digeser seenaknya, maka Ombudsman wajib turun dengan sikap tegas.

Tidak ada alasan untuk ragu, jika Ombudsman membiarkan kasus seperti Qorry berjalan tanpa kepastian, lembaga ini kehilangan makna di mata publik, tegak lurus adalah satu-satunya pilihan, bahkan jika harus berhadapan dengan kepentingan politik lokal atau jaringan kekuasaan birokrasi.

Mengabaikan hak honorer berarti mengkhianati pengabdian mereka, mereka bukan sekadar “beban anggaran” sebagaimana kerap dicitrakan, melainkan tulang punggung pelayanan publik di sekolah, kantor kecamatan, hingga unit layanan dasar.

Menempatkan mereka pada posisi tanpa perlindungan hanya akan memperlihatkan bahwa negara lebih memilih melayani kepentingan segelintir elit daripada rakyat kecil.

Kasus Qorry seharusnya menjadi alarm. Jika satu orang honorer bisa diperlakukan demikian, maka ratusan ribu lainnya berpotensi mengalami hal serupa, sudah waktunya Ombudsman menegaskan diri, berpihak pada rakyat dan honorer  atau larut dalam permainan birokrasi.

(C8N)

#senyuman08

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini