Ketua PPIKRAR Saiful Zain, Mosi Tak Percaya Bagian dari Demokrasi, Hindari Cara-Cara Anarkis

Sebagai orang Minang, kita terbiasa menyelesaikan persoalan dengan musyawarah dan mufakat. Aspirasi harus disuarakan dengan cara terhormat demi menjaga marwah nagari Rao-Rao.”

Crew8 News Rao Rao ,- Gelombang mosi tidak percaya terhadap Wali Nagari Rao-Rao, Ade Raunas, semakin membesar, dukungan kini mengalir deras, tidak hanya dari masyarakat setempat, tetapi juga dari para perantau Rao-Rao yang tergabung dalam Persatuan Perantau Ikatan Keluarga Rao-Rao (PPIKRAR) Pusat di Jakarta.

Ketua PPIKRAR Pusat, Saiful Zain, menegaskan pihaknya mendukung penuh langkah masyarakat Rao-Rao dalam menyuarakan mosi tidak percaya.
“Kami sebagai perantau mendukung langkah masyarakat Rao-Rao, semua ini demi kebaikan nagari dan perbaikan ke depan, namun saya juga mengingatkan, mari kita suarakan aspirasi dengan cara-cara yang benar dan bermartabat, kita orang Minang terbiasa dengan musyawarah dan mufakat, hindari praktik anarkis yang justru akan merugikan para pihak maupun nagari,” tegasnya.

Sebagai tokoh perantau, Saiful Zain dikenal konsisten memperjuangkan peningkatan pendidikan dan SDM, ia bahkan memprakarsai pembangunan Sekolah Tawalid di Rao-Rao sebagai wujud kepeduliannya terhadap masa depan generasi muda.

Sebelumnya, Ade Raunas telah menandatangani perjanjian di hadapan masyarakat dan sejumlah lembaga nagari, disaksikan oleh BPRN, KAN, unsur pemuda, Babinsa, Bhabinkamtibmas, serta tokoh masyarakat, namun, komitmen itu dinilai tak dijalankan, situasi kian panas setelah terungkap dugaan pertemuan tertutup antara Ade Raunas dan Ketua BPRN, Eri Fuadi, di Perumahan Dobok Indah, Kecamatan Lima Kaum, langkah itu memicu kekecewaan mendalam, karena dinilai bertentangan dengan prinsip keterbukaan.

Tokoh pemuda Rao-Rao, Syafrizal, menyebut dukungan perantau memberi semangat luar biasa.
“Dengan dukungan perantau, masyarakat di kampung semakin optimis, suara kita kini bulat, Rao-Rao harus dipimpin figur yang amanah dan berintegritas,” ujarnya.

Tokoh masyarakat, Syaifullah, SH, menegaskan makna dukungan perantau,
“Semoga Allah SWT meridai perjuangan ini dan menghadirkan pemimpin nagari yang amanah serta mampu membangun Rao-Rao yang madani,” katanya.

Dari unsur adat, Asman Abas, Rajo Tan Palawan, selaku perwakilan KAN Rao-Rao, menekankan perjuangan ini lebih besar dari sekadar pergantian wali.
“Yang kita perjuangkan adalah harga diri nagari, masa depan anak cucu, dan kepemimpinan yang berpihak pada rakyat,” tegasnya.

Unsur pemuda nagari juga bulat menyuarakan penolakan, Ari Putra (Ketua), Imamul Umam (Sekretaris), dan Ainur Rafiq (Pembina) menyebut langkah ini adalah suara kolektif masyarakat tanpa terkecuali.

Tokoh muda perantau Rao-Rao, ESCOBAR, menambahkan bahwa suara rantau tak bisa dipisahkan dari kampung halaman.
“Kami sebagai perantau mendukung sepenuhnya mosi tidak percaya yang telah disuarakan masyarakat, dukungan ini lahir dari rasa cinta mendalam kepada nagari,” ujarnya.

Dengan dukungan solid dari masyarakat, ninik mamak, pemuda, KAN, dan perantau, desakan agar Ade Raunas lengser semakin keras terdengar, Rao-Rao kini berdiri tegak dengan satu suara, mencari pemimpin baru yang amanah, peduli, dan membangun nagari dengan jalan demokrasi bermartabat.

(Nano Bojes)

#senyuman08

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini