Menyusuri Ujung Negeri: Peaceful Maulid Hadirkan Cahaya Dakwah di Buriai, Mentawai

Oleh; Bayu Rizqan Azrahwad

Crew8 News

Pagai Selatan, Kepulauan Mentawai – Di ujung Kecamatan Pagai Selatan, ada sebuah dusun kecil bernama Buriai, dusun ini menjadi rumah bagi segelintir keluarga muslim yang hidup dalam keterbatasan akses dan jarang tersentuh penyuluhan agama, namun, pada 6–7 September 2025 lalu, cahaya dakwah akhirnya menembus keterisolasian itu melalui sebuah agenda bertajuk Peaceful Maulid.

Tim Dakwah KUA Pagai Utara Selatan bersama Dompet Dhuafa dan UPZ Semen Padang harus menempuh perjalanan 5–7 jam menuju Buriai, rute yang mereka lalui bukanlah jalan mulus beraspal, sepanjang perjalanan, jalanan licin, menanjak, dan menurun curam menjadi teman, tak hanya itu, sungai lebar pun harus diseberangi dengan rakit sederhana yang ditarik dari ujung ke ujung.

“Ibarat menembus batas diri, perjalanan ini bukan hanya soal fisik, tapi juga ujian kesabaran dan keteguhan hati, namun setiap langkah terasa ringan ketika teringat senyum jamaah yang menanti,” ungkap salah satu anggota tim dakwah.

Buriai dikenal sebagai salah satu kampung muslim terisolir di Mentawai, selama ini, jamaah di sana jarang mendapat penyuluhan agama secara rutin, faktor jarak dan medan yang sulit ditempuh membuat kunjungan penyuluh agama terbatas.

“Masyarakat Buriai punya hak yang sama untuk mendapat bimbingan agama, sebagaimana masyarakat lain, itulah motivasi kami berangkat,” tegas Harris Muda, Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan Pagai Utara Selatan.

Kegiatan Peaceful Maulid bukan hanya sekadar memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW, tapi juga menjadi momentum untuk mempererat silaturahmi, menguatkan akidah, dan menanamkan semangat berbagi kebaikan di tengah keterbatasan.

“Menebar kebaikan bukan hanya di kota, tapi juga harus sampai ke pelosok desa, kami berkomitmen agar kegiatan seperti ini tidak berhenti di sini, melainkan terus berkelanjutan,” tutur Bayu Rizqan Azrahwad, CPNS Penyuluh Agama Islam KUA Pagai Utara Selatan.

Kehadiran tim dakwah disambut hangat oleh warga Buriai, rasa syukur dan haru terpancar dari wajah-wajah jamaah yang merasakan sentuhan dakwah secara langsung setelah sekian lama menanti, harapannya, kegiatan serupa bisa terus berlangsung agar Buriai tidak lagi menjadi dusun yang dilupakan.

Buriai yang berada di ujung negeri, akhirnya tersentuh cahaya dakwah, sebuah pengingat bahwa nilai-nilai kebaikan memang harus ditebar tanpa memandang jarak dan keterpencilan.

(C8N)

#senyuman08

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini