Langkah revitalisasi pabrik pupuk dinilai DPR sebagai fondasi penting menuju kemandirian pangan dan kesejahteraan petani Indonesia.
Jakarta — Crew8 News.
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) menyatakan dukungan penuh terhadap langkah Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat ketahanan pangan nasional melalui penyediaan pupuk berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau. Upaya strategis tersebut dilaksanakan melalui instruksi langsung kepada Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman untuk melakukan revitalisasi pabrik-pabrik pupuk milik negara.
Langkah besar ini dinilai akan berdampak signifikan terhadap peningkatan produktivitas pertanian, efisiensi biaya produksi, dan kesejahteraan petani di seluruh Indonesia.
Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PKB, Usman Husin, menyatakan bahwa penyediaan pupuk merupakan tanggung jawab negara dalam menjaga kelangsungan produksi pertanian nasional. Ia menilai langkah Presiden sejalan dengan visi besar mewujudkan swasembada pangan di era pemerintahan Prabowo Subianto.
“Kami menyambut baik instruksi Presiden Prabowo yang meminta Mentan Amran memproduksi pupuk berkualitas tinggi namun tetap terjangkau bagi petani. Ini bentuk perhatian Presiden terhadap sektor pertanian agar kesejahteraan petani meningkat dan ketahanan pangan tercapai secara berkelanjutan,” ujar Usman.
Usman menjelaskan, saat ini telah beredar pupuk bersubsidi dan non-subsidi di pasaran. Pemerintah juga telah menetapkan harga pupuk bersubsidi sesuai Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 1 Tahun 2024, yaitu Rp2.250/kg untuk Urea, Rp2.300/kg untuk NPK, dan Rp800/kg untuk pupuk organik.
“Dengan langkah revitalisasi ini, saya yakin kualitas pupuk nasional akan semakin baik. Dampaknya bukan hanya pada peningkatan hasil panen, tapi juga pada peningkatan kesejahteraan petani,” tegasnya.
Menindaklanjuti instruksi Presiden, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa Kementerian Pertanian siap bergerak cepat. Menurutnya, revitalisasi pabrik pupuk merupakan bagian penting dari upaya memperkuat sistem ketahanan pangan berbasis kemandirian produksi.
“Kami siap melaksanakan arahan Presiden Prabowo. Revitalisasi pabrik pupuk akan kami dorong agar produksi lebih efisien, pasokan lebih stabil, dan harga lebih terjangkau bagi petani,” kata Amran.
“Ini sejalan dengan semangat besar pemerintah untuk mencapai kemandirian dan swasembada pangan.”
Sebagai langkah awal, PT Pupuk Indonesia (Persero) telah menyiapkan stok pupuk bersubsidi sebanyak 1,2 juta ton, atau sekitar 259 persen dari ketentuan minimum stok yang dipersyaratkan pemerintah. Selain itu, 480 ribu ton pupuk non-subsidi juga disiapkan untuk mendukung kebutuhan petani di luar alokasi subsidi.
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa Presiden Prabowo menegaskan pentingnya pembenahan menyeluruh terhadap sistem produksi dan distribusi pupuk nasional.
Instruksi tersebut disampaikan langsung dalam rapat terbatas di kediaman Presiden di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan.
“Menteri Pertanian diminta mencari skema dan terobosan agar ketersediaan pupuk aman, dan apabila memungkinkan melakukan revitalisasi pabrik-pabrik pupuk yang kita miliki. Tujuannya agar jauh lebih efisien dan bisa menurunkan harga pupuk, harapannya meringankan para petani kita,” ujar Prasetyo Hadi.
Langkah strategis ini juga diharapkan dapat menekan biaya distribusi, mempercepat penyaluran pupuk ke daerah-daerah, serta mendorong pemerataan akses bagi petani kecil hingga wilayah terpencil.
Kementerian Pertanian optimistis bahwa program revitalisasi pabrik pupuk akan menjadi tonggak penting dalam memperkuat sektor pertanian nasional. Dengan sistem produksi yang lebih modern, efisien, dan ramah lingkungan, diharapkan biaya produksi dapat ditekan dan kesejahteraan petani semakin meningkat.
“Revitalisasi pabrik pupuk bukan hanya soal infrastruktur industri, tetapi juga tentang masa depan pangan bangsa,” ujar Amran menegaskan.
Crew8 News — Inspirasi, Independen, Indonesia.






