Jakarta, Crew8 News
Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen besar menuju kemandirian dan swasembada pangan nasional. Melalui Kementerian Pertanian, pemerintah menargetkan pencetakan sawah baru seluas 400 ribu hektar dengan alokasi anggaran Rp10 triliun yang akan direalisasikan hingga tahun 2026.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menjelaskan, program ini menjadi bagian penting dari upaya strategis nasional untuk memperkuat ketahanan pangan, memperluas lahan produktif, dan mempercepat pemerataan pembangunan sektor pertanian di berbagai daerah.
“Pemerintah membidik cetak sawah seluas 400 ribu hektar dengan anggaran Rp10 triliun di 2026. Ini adalah langkah nyata mendukung visi Presiden untuk menjadikan Indonesia swasembada dan berdaulat pangan,” ujar Mentan Amran, Senin (21/10).
Program cetak sawah ini bukan sekadar proyek fisik, melainkan agenda besar kebangkitan pertanian nasional. Pemerintah menargetkan pembangunan sawah baru akan disertai dengan penyediaan infrastruktur pendukung seperti jaringan irigasi, embung, jalan usaha tani, hingga pusat pengolahan hasil panen.
Dengan langkah ini, petani akan memperoleh lahan garapan baru, sementara masyarakat pedesaan mendapat tambahan lapangan kerja yang signifikan. Pemerintah juga memastikan pendampingan intensif agar lahan baru segera produktif dan terhubung dengan sistem pemasaran hasil pertanian.
Diperkirakan, sawah baru seluas 400 ribu hektar dapat menghasilkan lebih dari 2 juta ton gabah kering giling per tahun, sehingga memperkuat cadangan pangan nasional dan menekan ketergantungan pada impor beras.
Selain itu, program ini juga akan menjadi penggerak ekonomi desa, menumbuhkan sektor UMKM berbasis pertanian, serta menghidupkan kembali semangat gotong royong di pedesaan.
“Kita ingin petani makin sejahtera, pangan cukup, dan Indonesia benar-benar berdaulat. Ini amanat besar dari Bapak Presiden Prabowo Subianto,” tegas Amran.
Pemerintah mendorong sinergi lintas kementerian, BUMN pertanian, dan pemerintah daerah agar pelaksanaan proyek berjalan efektif, tepat sasaran, dan berkelanjutan.
Langkah ini juga menjadi bagian dari pelaksanaan program Asta Cita, yakni memperkuat ekonomi rakyat dan membangun kemandirian bangsa melalui sektor strategis.
Dengan proyek senilai Rp10 triliun ini, Indonesia menegaskan arah barunya: bangkit sebagai lumbung pangan dunia, dari tanah sendiri untuk kedaulatan bangsa.
(C8N)
#senyuman08






