Aristo Munandar Resmi Sandang Gelar Datuak Bagindo Kayo, Deretan Tokoh Nasional Saksikan Prosesi Adat di Koto Hilalang

Crew8 News, Ampek Angkek, – Balutan adat dan khidmat budaya Minangkabau menyatu dalam suasana sakral di Medan Nan Bapaneh, Jorong Koto Hilalang, Nagari Lambah, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam.

Prosesi Malewakan Gala Datuak Bagindo Kayo digelar meriah dan penuh penghormatan adat, Minggu (6/7).

Gelar Datuak Bagindo Kayo kali ini resmi dipangku oleh Aristo Munandar, mantan Bupati Agam dua periode (2000–2010), yang dikenal luas sebagai tokoh kharismatik di Ranah Minang. Penobatan ini merupakan bentuk kepercayaan penuh dari kaum Suku Koto di Koto Hilalang terhadap sosok yang selama ini dikenal menjaga nilai-nilai adat dan kebudayaan Minangkabau.

Yang membuat acara ini semakin istimewa, adalah kehadiran para tokoh penting nasional dan daerah, yang ikut menyaksikan dan memberi penghormatan langsung dalam prosesi adat tersebut.

Tampak hadir di antaranya:

Prof. Dr. H. Mahyeldi Ansharullah, S.P., Gubernur Sumatera Barat

Buya Shafi’i Ma’arif (alm) yang diwakili oleh tokoh keluarga besar Muhammadiyah

Prof. Dr. Emil Salim, tokoh nasional berdarah Minang

Letjen (Purn) Tono Suratman, tokoh militer dan pejuang olahraga nasional

Tokoh-tokoh adat, seperti para ninik mamak Suku Koto dan perwakilan Kerapatan Adat Nagari (KAN)

Serta sejumlah tokoh muda dan pemimpin daerah lainnya

Kehadiran mereka memperkuat simbol bahwa adat dan kepemimpinan budaya tetap menjadi warisan yang dihormati lintas generasi.

Dalam sambutannya, Aristo Munandar menyampaikan rasa syukurnya atas amanah besar yang diemban melalui gelar ini.

Ia menegaskan komitmennya untuk menjaga marwah adat dan menjadi jembatan antara nilai tradisi dengan pembangunan zaman kini.

“Saya menerima gelar ini dengan penuh kerendahan hati. Insya Allah, saya akan emban amanah ini dengan sebaik-baiknya untuk kemaslahatan kaum dan nagari, Adat adalah ruh kita, dan tugas kita bersama untuk menjaganya tetap hidup di tengah arus perubahan,” ungkapnya.

Prosesi Malewakan Gala diawali dengan pembacaan adat, penyematan simbol gelar, hingga penyerahan tongkat kebesaran sebagai lambang kepemimpinan dan tanggung jawab adat.

Suasana haru dan bangga menyelimuti para tamu undangan yang larut dalam kebesaran nilai budaya Minangkabau.

Acara ditutup dengan jamuan makan bajamba dan penampilan kesenian tradisi yang memukau, menandai sebuah peristiwa penting dalam sejarah Suku Koto dan Nagari Lambah.

(Nano bojes Crew8 News)

#kab Agam #aristo Munandar #malewa gala #dt Bagindo Kayo

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini