Organisasi Diaga Muda Indonesia adakan aksi demo di kantor cabang Dinas Pendidikan wilayah V Provinsi Jawa Barat di Jl. Selabintana, Km.6, No. 398, Karawang, Sukabumi, Kabupaten Sukabumi pada, Senin (09/12/2024).
Suabumi, BhayangkaraUtama.id | Terkait adanya dugaan pungutan liar di beberapa sekolah di wilayah Kota/Kabupaten Sukabumi yang menuai sorotan publik di berbagai Lembaga maupun Organisasi sehingga di demo masyarakat.
Padahal sudah jelas pungutan itu tidak boleh dilakukan berdasarkan Permendikbud No. 44 Tahun 2012, yang mengatur tentang pungutan di sekolah yang melalui peraturan tersebut.
Tentang pungutan dan sumbangan biaya pendidikan pada satuan pendidikan Dasar dalam peraturan tersebut di bedakan antara pungutan, sumbangan, pendaanaan pendidikan dan biaya pendidikan.

Tapi hal ini tidak di indahkan setelah selesainya aksi demo tersebut, dimana Ormas Diaga Muda Indonesia (DMI) bertemu dengan oknum ASN KCD yang berinisial LM, di Rumah makan Asri Jalur, Jum’at (13/12/2024).
Menurut Edi Rizal Ketum DMI “sekitar pukul 17.00 WIB, berawal kita meminta klarifikasi terkait masalah aksi demo kemarin, lalu saya meminta klarifikasi supaya lebih jelas terkait adanya dugaan pungutan liar, namun tidak lama saat diskusi berlangsung tiba-tiba oknum ASN KCD wilayah V tersebut ini langsung naik tensinya dan meluapkan amarahnya,” terang Edi Rizal.
Lebih lanjut, oknum ASN tersebut menggebrak meja dan sontak langsung berdiri dangan cara menantang adu jotos, “hayu arek dimana pilihan tong diluar didie hayu aing moal mundur aing moal Sien hayu arek diadumah” (Ayo mau dimana pilih jangan diluar disini ayo saya tidak akan mundur saya tidak takut ayo kau mau berantem) teriaknya didepan tempat umum.
“Diduga oknum ASN KCD tersebut membawa salah seorang bodyguard dengan gaya yang sama menantang,” sambung Edi
Menurutn Edi hal ini sangat memalukan karena beliau itu adalah seorang pendidik apalagi seorang kepala pendidik yang seharusnya menjadi panutan, masa sikapnya seperti itu.
Ormas DMI dan pihak APH (Aparat Penegak Hukum) akan meminta rekaman CCTV rumah makan tersebut, dimana kejadian itu bisa menjadi alat bukti dan memastikan kebenaran bahwa oknum ASN tersebut terbukti arogansi. (LF/Red)