Oleh: Fahri Hamzah
Persoalan Tantiem Komisaris, Pengunduran diri Dirut Agrinas Pangan dan Beberapa isu tentang DANANTARA sejak awal diluncurkan tanggal 24 bulan Februari 2025 lalu, dapat dimengerti karena secara tiba-tiba sebuah bayi raksasa lahir memberikan pengaruh yang besar pada Konstelasi perekonomian nasional bahkan global.
Ramainya orang bertanya, pelibatan para pesohor dunia serta ragam kontroversi yang menyertai gagasan besar ini pertanda bahwa mengorbitnya Danantara merupakan keputusan yang tidak biasa atau luar biasa. Saya sendiri, saat danantara lahir membuat sebuah tulisan (danantara dana siapa?) untuk mengingatkan bahwa BUMN kita memang perlu terobosan dan Danantara adalah terobosan yang telah dinantikan cukup lama.
Dalam beberapa bulan terakhir, kita menyaksikan inisiatif ambisius dari pemerintah untuk memposisikan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi yang lebih mandiri dan berdaulat. Dan pembentukan Danantara adalah Salah satu langkah strategis yang diambil sebagai pengelola sovereign wealth fund dan menjadi pilar utama dalam pembiayaan masa depan ekonomi kita.
Dua Kekuatan Masa Depan.
Mimpi besar Presiden adalah menjadikan Danantara selevel sovereign wealth fund besar dunia seperti Temasek dari Singapura atau Khazanah dari Malaysia dan contoh lain di negara Timur Tengah dan Skandinavia.
Dengan kekuatan ini, Indonesia diharapkan punya sumber pembiayaan mandiri untuk proyek-proyek strategis, seperti pengembangan infrastruktur, energi terbarukan, serta hilirisasi sektor-sektor industri yang selama ini belum tergarap optimal.
Dengan adanya Danantara, Indonesia bisa memperkuat kemandirian ekonomi dan mengurangi ketergantungan pada pinjaman luar negeri. Dampak jangka panjangnya, kita bisa memiliki fondasi ekonomi yang lebih stabil, dengan investasi yang terfokus pada sektor-sektor unggulan yang bisa menciptakan nilai tambah tinggi bagi perekonomian nasional.
Di sisi lain, penting untuk diingat bahwa peran tradisional BUMN tetap tidak tergantikan. Sesuai dengan Pasal 33 UUD 1945, BUMN masih memegang peran fundamental dalam mengelola sumber daya alam untuk kepentingan rakyat. Fungsi-fungsi seperti mendukung ketahanan energi, transportasi publik, dan telekomunikasi tetap menjadi tanggung jawab yang melekat pada BUMN.
Dengan demikian, transformasi besar yang sedang kita jalani sebenarnya adalah upaya untuk memperkuat kedua pilar ekonomi nasional ini: BUMN sebagai penjaga fungsi-fungsi publik yang vital, dan Danantara sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Proses ini tentu membutuhkan kesabaran dan pemahaman dari seluruh elemen masyarakat, karena hasil dari transformasi ini tidak semuanya akan terlihat dalam waktu singkat. Namun, dengan kesabaran dan komitmen jangka panjang, kita bisa berharap bahwa Indonesia akan mengarungi masa depan dengan lebih percaya diri dan mandiri secara ekonomi.
(C8N)
#danatara
#senyuman08