Crew8 News
Jakarta — Danantara Indonesia bersama PT PLN (Persero) menjajaki kolaborasi strategis untuk mempercepat transisi energi bersih di Indonesia. Kerja sama ini dilakukan melalui Danantara Investment Management (DIM) sebagai bagian dari upaya mendukung target transisi energi nasional yang telah ditetapkan pemerintah.
Penjajakan kolaborasi tersebut difokuskan pada pengembangan dan pembiayaan proyek energi baru dan terbarukan (EBT) yang terintegrasi dengan sistem kelistrikan nasional. Langkah ini dinilai krusial untuk menjawab kebutuhan penambahan kapasitas listrik nasional sekaligus mendorong peralihan menuju sumber energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034, Indonesia menargetkan penambahan kapasitas pembangkit listrik nasional lebih dari 70 gigawatt (GW), dengan sekitar 76 persen di antaranya berasal dari energi terbarukan. Untuk mendukung target tersebut, kebutuhan investasi pada tahap awal diproyeksikan mencapai 20 GW dengan estimasi nilai sekitar Rp600 triliun atau setara USD 36 miliar.
Danantara Indonesia melihat peluang strategis dalam agenda tersebut, khususnya melalui sinergi dengan anak usaha PLN yang bergerak di sektor energi terbarukan, seperti PLN Nusantara Renewables dan PLN Indonesia Power Renewables. Kolaborasi ini diharapkan tidak hanya menghadirkan pembiayaan, tetapi juga mendorong pengembangan proyek yang lebih terstruktur, tepat waktu, dan memiliki kepastian integrasi ke dalam sistem kelistrikan nasional.
Selain aspek investasi dan infrastruktur, transisi energi bersih juga diproyeksikan membawa dampak ekonomi dan sosial yang luas. Pengembangan sektor EBT memiliki multiplier effect signifikan, mulai dari perlindungan lingkungan, peningkatan kualitas kesehatan masyarakat, penguatan ketahanan energi nasional, hingga penciptaan lapangan kerja hijau.
Dalam konteks tersebut, Danantara Indonesia menegaskan komitmennya untuk mendukung pembangunan energi masa depan Indonesia melalui pendekatan investasi yang tidak semata berorientasi pada imbal hasil finansial, tetapi juga pada keberlanjutan jangka panjang.
Chief Investment Officer (CIO)
Danantara Indonesia, Pandu Sjahrir, menyatakan bahwa energi baru terbarukan merupakan sektor kunci dalam memastikan sistem energi nasional yang lebih sehat, bersih, dan berkelanjutan. Menurutnya, penandatanganan Head of Agreement (HoA) dengan PLN menjadi tonggak awal untuk menjajaki kebutuhan investasi strategis berskala besar di sektor EBT.
“Energi baru terbarukan adalah fondasi penting untuk mendorong swasembada energi, transformasi hijau, serta merespons tantangan perubahan iklim yang kita hadapi bersama. Melalui kolaborasi ini, kami ingin memastikan proyek-proyek EBT dapat berkembang secara andal dan berkelanjutan,” ujar Pandu.
Ia menambahkan, kolaborasi Danantara Indonesia dan PLN diharapkan mampu memperkuat posisi Indonesia dalam peta transisi energi global, sekaligus memberikan manfaat nyata bagi perekonomian nasional dan masyarakat luas.
Ke depan, kerja sama ini akan difokuskan pada pemetaan proyek prioritas, skema pembiayaan inovatif, serta penguatan tata kelola investasi agar selaras dengan target pembangunan nasional. Pemerintah dan pemangku kepentingan terkait diharapkan dapat terus memberikan dukungan kebijakan guna memastikan transisi energi berjalan efektif dan berkeadilan.
Dengan sinergi antara lembaga investasi dan BUMN sektor ketenagalistrikan, transisi energi bersih Indonesia tidak hanya ditujukan untuk menurunkan emisi karbon, tetapi juga memperkuat ketahanan energi dan menciptakan masa depan ekonomi hijau yang inklusif dan berkelanjutan.
(C8N)
#senyuman08






