Crew8 News,Jakarta, 29 Mei 2025 — Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Keluarga Minang (DPP IKM) bergerak cepat pasca Musyawarah Nasional (Munas) pertamanya. Tak menunggu lama, Ketua Umum terpilih H Andre Rosiade langsung membentuk Tim Gerak Cepat (Gercep), sebagai instrumen transisi sekaligus alat konsolidasi kekuasaan dalam tubuh organisasi.
Tim yang dipimpin langsung Sekretaris Jenderal DPP IKM, Braditi Moulevey Rajo Mudo, ini diisi oleh jajaran elit: Wakil Ketua Umum, Wakil Sekretaris Jenderal, serta Panitia Munas yang diketuai oleh politikus PDI Perjuangan Arteria Dahlan. Formasi tersebut menandai keseriusan DPP IKM dalam menjalankan keputusan Munas secara sistematis, namun juga memperlihatkan skema kontrol terpusat di bawah kepemimpinan Andre.
“Tim ini dibentuk untuk segera menyelesaikan hasil keputusan Munas, terutama yang berkaitan dengan perbaikan AD/ART, penyusunan struktur pengurus, dan transisi organisasi,” kata Braditi dalam keterangannya, Kamis (29/5). Pernyataan ini menjadi isyarat bahwa Tim Gercep bukan sekadar pelaksana administratif, melainkan organ strategis untuk mengamankan fondasi kekuasaan dalam periode kepemimpinan baru.
Rapat perdana Tim Gercep telah digelar dengan tiga fokus utama: pembentukan struktur kepengurusan baru, revisi AD/ART, dan pengaturan transisi termasuk pengalihan dokumen dan aset organisasi. Salah satu agenda besar yang disiapkan adalah pembentukan struktur pengurus jumbo: 18 Wakil Ketua Umum, 18 Wakil Sekjen, 18 Wakil Bendahara Umum, dan 18 departemen.
Secara total, struktur ini mencakup 72 posisi strategis yang disebut Braditi sebagai upaya mengakomodasi representasi dari seluruh wilayah Indonesia. Namun, pembentukan struktur supergemuk ini juga menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas organisasi ke depan dan potensi manuver politis dalam pembagian jabatan.
“Langkah proaktif DPP IKM dalam membentuk Tim Gercep menunjukkan komitmen untuk mengimplementasikan hasil Munas secara terstruktur dan sistematis,” ujar Braditi, sekaligus menegaskan bahwa semua keputusan Tim Gercep telah dilaporkan langsung kepada Andre Rosiade sebagai Ketua Umum.
Dalam konteks organisasi berbasis kedaerahan seperti IKM, penguatan struktur dan pembagian jabatan sering kali menjadi medan tarik-ulur kepentingan antar daerah dan elite lokal. Pembentukan Tim Gercep, dengan komposisi dan mandatnya, tampak diarahkan untuk meredam potensi resistensi sejak dini sekaligus memperluas basis dukungan terhadap Andre yang baru saja terpilih secara aklamasi.
Dengan agenda-agenda besar yang menanti, Tim Gercep akan kembali bersidang dalam waktu dekat guna memfinalisasi keputusan strategis organisasi. Tahapan ini akan menjadi barometer awal apakah konsolidasi DPP IKM berjalan inklusif atau sekadar mengukuhkan dominasi elite tertentu di puncak struktur.(C8N)