Crew8 News – Hidup adalah perjalanan yang tak pernah mudah, Edo Mandela tahu betul bagaimana getirnya hidup yang penuh cobaan, ia pernah merasakan kepedihan yang menyengsarakan, yang membuat dada sesak, hati hancur, dan jiwa hampir menyerah, namun justru dari kepedihan itulah ia menemukan jalan, bahwa ada kepedihan yang memaksa manusia untuk membuat pilihan, antara tetap tenggelam, atau bangkit mengejar perubahan, Edo memilih yang kedua.
Hari ini, perjalanan itu menemukan titik terang, pada hari ini 8 September 2025, Edo resmi dilantik dan selanjutnya akan disumpah sebagai pengacara oleh Ketua Pengadilan Tinggi Sumatera Barat, toga yang ia kenakan bukan hanya pakaian profesi, tetapi simbol perjalanan panjang penuh luka, air mata, dan kebangkitan.
Sejak usia 15 tahun, Edo sudah menjadi anak yatim, hidupnya berpindah-pindah dari Pasaman Barat, Padang, Payakumbuh, hingga kini menetap di Kecamatan Batang Anai, Pariaman, setiap langkah diwarnai perjuangan, ia pernah menjadi kuli, berjualan bandrek di jalanan, bertani, hingga mencoba berbagai pekerjaan honor di kejaksaan, inspektorat, kantor wali nagari, bahkan di leasing. “Semua itu penuh keringat, penuh tangis, dan penuh pelajaran, dari situlah saya belajar arti sabar, arti doa, dan arti syukur,” kenangnya.
Namun perjalanan itu tidak mulus, Edo pernah terseret ke jalan kelam, ganja dan sabu menjadi teman dalam masa-masa gelapnya, ia sering menerima hinaan, cemoohan, bahkan dianggap tak ada, dunia seolah menutup pintu baginya, tapi ada satu pintu yang tak pernah tertutup, pintu doa seorang ibu.
“Ibu saya adalah cahaya dalam gelap, beliau selalu ada, tidak pernah meninggalkan saya, selalu mendoakan meski saya jatuh berkali-kali. Kalau bukan karena doa ibu, saya tidak akan sampai di titik ini,” ucap Edo dengan suara bergetar.
Di balik keteguhan itu, ada sosok lain yang juga menjadi sandaran, sang istri, dalam keadaan apa pun, dalam suka maupun duka, istrinya hadir dengan kesabaran yang luar biasa.
“Istri saya adalah penguat ketika saya rapuh, kesabarannya mendampingi saya dalam keadaan sulit adalah anugerah terbesar dalam hidup saya, tanpa dia, saya mungkin tidak mampu berdiri setegak hari ini,” ujarnya.
Edo sering merenungkan bahwa kepedihan itu ada dua, kepedihan yang menyengsarakan, dan kepedihan yang justru membuka pilihan, kepedihan yang menyengsarakan membuat hidup terasa berat,tanpa arah dan tanpa tujuan, tetapi kepedihan yang membuka pilihan menjadikan manusia berani untuk berubah, dan Edo memilih untuk berubah.
“Allah SWT menunjukkan jalan, bahwa manusia diberi kesempatan berkali-kali untuk bangkit, saya memilih untuk kembali ke jalan yang benar, semua ini bukan karena saya hebat, tapi karena kasih sayang-Nya,” tegasnya.
Dia percaya dengan kehidupan yg memperkuat rasa sabar,
Pantang Menyerah, semua akan indah pada waktunya,
itu yg di ingat nya selalu di saat sela sela mengikuti magang dengan sambil jadi tukang ojek online(maxim).
Harapannya agar tetap bertahan dengan keluarga kecilnya,
sampai akhirnya mengenakan toga pengacara, Edo selalu yakin, setiap ujian adalah tangga untuk naik kelas, Setiap air mata yang jatuh tidak akan sia-sia, karena Allah sudah menyiapkan balasannya.
“Hidup di dunia hanyalah persinggahan, kampung akhir kita adalah akhirat, jadi bagaimana pun kerasnya hidup, jangan pernah lepaskan doa, jangan pernah lepaskan niat baik,” katanya.
Kini, sebagai pengacara yang baru saja disumpah, Edo Mandela menatap masa depan dengan keyakinan baru, ia ingin menjadikan profesinya bukan sekadar pekerjaan, tetapi ladang pengabdian.
“Saya ingin hukum benar-benar jadi tempat mencari keadilan, bukan sekadar tulisan di atas kertas, perjalanan saya yang penuh luka ini menjadi pengingat, bahwa setiap orang berhak mendapatkan kesempatan kedua, dan saya ingin hadir membela keadilan itu,” ucapnya.
Kisah Edo Mandela adalah cermin bahwa kehidupan tidak pernah terlambat untuk berubah, bahwa doa seorang ibu, kesabaran seorang istri, dan keyakinan pada kuasa Allah SWT mampu menuntun manusia dari gelap menuju cahaya, dari kepedihan yang menyengsarakan, menjadi kepedihan yang membuat pilihan, hingga akhirnya menemukan jalan menuju kemenangan.
(C8N)
#senyuman08