Crew8 News,vSolok, 29 Juli 2025 – Kekecewaan petani dan wali nagari atas harga pupuk bersubsidi yang tak sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) kembali mencuat dalam sosialisasi pupuk bersubsidi yang digelar di Kabupaten Solok, Jumat (29/7/2025).
Kegiatan ini dihadiri oleh Bupati Solok, Direktur Utama Pupuk Indonesia, Kepala Dinas Koperindag, serta seluruh wali nagari se-Kabupaten Solok dan perwakilan kelompok tani.
Dalam forum tersebut, perwakilan Gapoktan dari Nagari Cupak menyuarakan kegelisahan petani yang terpaksa membeli pupuk bersubsidi di atas HET, mereka meminta agar pemerintah menindak tegas pelanggaran di tingkat pengecer.
Keluhan juga datang dari Wali Nagari Koto Gaek Guguk, Mardi Handerson Rajo Sampono, yang mengungkapkan bahwa harga pupuk di wilayahnya dan kabupaten Solok secara umum berada di kisaran Rp160.000 hingga Rp170.000 per sak, jauh dari HET yang ditetapkan pemerintah.
Ia menilai kondisi ini merugikan petani dan membuat hak subsidi tidak dirasakan oleh masyarakat yang seharusnya menerima manfaatnya.
“Harga itu sangat membebani petani. Hak subsidi pupuk justru tidak sampai kepada petani kami,” ujar Mardi di hadapan para pejabat dan peserta sosialisasi.
Seluruh wali nagari yang hadir menyatakan dukungan penuh terhadap pernyataan tersebut dan menyatakan satu suara dalam mendesak pemerintah melakukan pembenahan total dalam distribusi pupuk bersubsidi.
Tak hanya itu, mereka juga mendesak agar Badan Pengawas Pupuk aktif melakukan pemantauan di lapangan dan menindak tegas setiap pelanggaran harga HET yang dilakukan oleh distributor maupun pengecer.
Menanggapi berbagai keluhan tersebut, Bupati Solok menegaskan komitmennya untuk memperkuat pengawasan distribusi pupuk bersubsidi di daerah.
Ia meminta dinas teknis bekerja sama dengan aparat hukum agar persoalan ini tidak terus berulang.
Perwakilan Pupuk Indonesia juga menyampaikan bahwa perusahaan siap bekerja sama dengan pemda dan penegak hukum untuk memastikan harga pupuk bersubsidi sesuai ketentuan dan tidak disalahgunakan.
(C8N)
#senyuman08
