: Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Dito Ariotedjo menghadiri pembukaan Kongres XXXIX Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) 2025 di Plenary Convention Hall Samarinda, Kalimantan Timur. Ia hadir bersama Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo, Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud, dan pejabat lainnya./Foto Istimewa/Humas Kemenpora
Crew8 News – Samarinda,— Isu strategis hilirisasi sumber daya alam (SDA) dan peran pemuda dalam pembangunan nasional menjadi perhatian utama dalam pembukaan Kongres XXXIX Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) yang digelar di Plenary Convention Hall Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu (17/5/2025).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI Bahlil Lahadalia dalam orasi ilmiahnya menegaskan bahwa hilirisasi sumber daya alam merupakan kebijakan prioritas nasional yang terus dijalankan sejak masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo hingga Presiden Prabowo Subianto. Meski menuai kritik dari sejumlah negara pengimpor bahan mentah Indonesia, Bahlil menyebut kebijakan ini sebagai langkah strategis untuk menjaga kedaulatan ekonomi nasional.
“Banyak negara tidak setuju dengan hilirisasi karena mereka terbiasa menikmati sumber daya kita dalam bentuk mentah. Tapi sekarang kita paksa mereka untuk beli dalam bentuk produk jadi atau setengah jadi. Ini bentuk keberanian,” ujar Bahlil.
Menteri ESDM mengakui bahwa implementasi hilirisasi masih menghadapi tantangan serius, terutama dalam hal keadilan distribusi manfaat bagi masyarakat lokal.
“Kontribusi terhadap daerah penghasil masih belum sepenuhnya adil. Kita butuh desain baru yang memastikan hilirisasi menciptakan lebih banyak lapangan kerja lokal, tidak hanya pada sektor tambang, tetapi juga perikanan dan kelautan,” tegasnya.
Dalam konteks itu, Bahlil mendorong kader-kader GMKI untuk aktif membaca peluang dan terlibat dalam proses transformasi ekonomi nasional. “Anak muda harus siap ambil risiko. Kita butuh SDM yang mampu mengelola hasil hilirisasi, bukan hanya sebagai penonton,” katanya.
Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Dito Ariotedjo menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan organisasi kemahasiswaan seperti GMKI dalam membangun ekosistem kepemudaan yang produktif.
Ia menyebut GMKI sebagai mitra strategis dalam penguatan kapasitas kepemimpinan pemuda. “GMKI selama ini aktif dalam isu-isu kebangsaan dan sosial. Kami di Kemenpora mendukung penguatan kelembagaan organisasi pemuda, termasuk melalui renovasi sekretariat GMKI di Jakarta agar siap menghadapi tantangan regenerasi,” ungkap Menpora Dito.
Ketua Umum Pengurus Pusat GMKI, Jefri Edi Irawan Gultom, dalam sambutannya menegaskan bahwa kongres kali ini bukan sekadar forum pemilihan pengurus baru, tetapi menjadi momentum refleksi arah perjuangan organisasi.“Kita harus mulai bicara tentang kontribusi nyata organisasi dalam menyikapi isu-isu strategis nasional, mulai dari transisi energi, keadilan sosial, hingga demokrasi,” ujar Jefri.
Kongres yang diikuti lebih dari 120 cabang GMKI dari seluruh Indonesia ini akan berlangsung selama sepuluh hari. Selain memilih Ketua Umum baru periode 2025–2027, peserta juga akan merumuskan arah gerak strategis organisasi untuk dua tahun ke depan.
Isu-isu seperti ketimpangan pembangunan, transisi energi, penguatan demokrasi, dan pengarusutamaan pemuda dalam kebijakan publik disebut sebagai topik utama yang akan dibahas dalam komisi-komisi kongres.(IST)