Crew8 News, Pariaman, – Di bawah langit mendung yang menaungi halaman Kejaksaan Negeri Pariaman, asap putih mengepul dari tumpukan barang bukti yang dimusnahkan.
Mulai dari paket sabu, ganja kering, hingga barang-barang elektronik hasil kejahatan, semuanya dibakar habis, simbol penegakan hukum yang tak pandang bulu.
Hari itu, Kejari Pariaman memusnahkan barang bukti dari 111 perkara pidana yang telah inkracht.
Acara ini bukan sekadar seremoni, bagi Kepala Kejaksaan Negeri Pariaman, Bagus Priyonggo, momen ini adalah pengingat bahwa kejahatan terus mengintai dan butuh respons tegas dari aparat.
“Ini bukan akhir, Ini pengingat bahwa ke depan, kerja kita akan lebih berat lagi, narkotika dan kejahatan seksual makin meresahkan,” ujarnya dalam sambutan singkat, namun sarat makna.
Pernyataan itu disambut dengan keprihatinan mendalam dari Bupati Padang Pariaman, Jhon Kenedy Azis (JKA).
Ia hadir bersama sejumlah tokoh penting daerah, mulai dari Ketua DPRD, Kapolres, hingga Ketua Pengadilan Negeri.
“Ini bukan lagi soal penindakan saja, tapi soal menyelamatkan generasi, Kita tidak boleh kalah oleh narkoba dan perilaku menyimpang yang menghancurkan masa depan anak-anak kita,” kata Bupati JKA dengan nada tegas.
Bupati yang dikenal vokal dalam isu-isu sosial itu menyerukan agar semua lini pemerintahan, dari kecamatan hingga nagari, aktif membangun kesadaran publik.
Ia menilai, tingginya kasus narkotika dan asusila mencerminkan kegagalan kolektif dalam menjaga moral dan lingkungan sosial.
“Saya minta semua camat, wali nagari, dan tokoh masyarakat jangan lagi pasif. Data Kejari ini adalah peringatan serius,” tegasnya.
Pemusnahan barang bukti ini menjadi simbol perlawanan negara terhadap kejahatan, namun lebih dari itu, ia menjadi panggilan moral bagi seluruh elemen masyarakat untuk terlibat dalam membangun tameng sosial yang kokoh.
Kejari dan Pemkab Padang Pariaman tampaknya satu suara, perang melawan narkotika dan kejahatan seksual tidak bisa setengah hati, Ia harus total Sekarang.
(FDJ)
