Crew8 News- /Menado – Pemerintah Indonesia melarang penempatan tenaga kerja Indonesia (TKI) ke tiga negara di Asia Tenggara, yakni Kamboja, Myanmar, dan Thailand, menyusul maraknya kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang menimpa WNI di kawasan tersebut.
Dalam pertemuan bersama para media, Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sulawesi Utara yang baru, M Syachrul Afriyadi SKom MAP, menghimbau masyarakat untuk tidak mudah tergiur dengan janji pekerjaan mudah dan gaji tinggi di luar negeri.
pada Jumat (16/5/2025)
M. Syachrul Afriyadi,S.Komp.MAP memastikan bahwa semua proses penempatan TKI harus melalui mekanisme resmi dan kerja sama bilateral, demi menjaga hak dan keselamatan para pekerja migran di luar negeri.
Mengenai pemulangan Korban TPPO, Ketua Tim Pelindungan BP3MI Sulut, Maximilian Lolong menambahkan bahwa pihaknya juga melakukan pendampingan terhadap PMI ilegal yang menghadapi permasalahan di luar negeri, namun sebatas kewenangannya.
Kami juga sudah memfasilitasi agar mereka terhubung dengan KBRI. Namun, untuk proses pemulangan, biasanya menggunakan biaya sendiri, karena sesuai temuan BPK, tidak selayaknya negara menanggung biaya bagi WNI yang keluar negeri tanpa prosedur resmi,” Ungkap Lolong.
Karena itu, kami berharap masyarakat juga turut berperan aktif mencegah keluarganya menjadi korban,” ujarnya.
Sebagai langkah pencegahan BP3MI Sulut menyediakan layanan Hotline di nomor 081143001228 bagi masyarakat yang ingin melapor dan berkonsultasi.
Semoga langkah ini dapat mengantisipasi bahkan menyelamatkan para Pekerja Migran agar terhindar dari Tindak Pidana Perdagangan Orang yang sangat saat ini marak terjadi di Manado. Disisi lain masyarakat juga berharap Kementerian PP2MI melalui BP3MI Sulut bisa mengawal para korban yang masih dalam tahap pengurusan berkas kepulangan di KBRI Kamboja untuk membantu mempercepat penyelesaian berkas dan administrasi serta tidak dipersulit oleh oknum oknum yang memanfaatkan situasi seperti beberapa kejadian akhir akhir ini yang berakibat fatal dan korban terlunta-lunta walau sudah berada di area KBRI.
Masyarakat mendukung penuh BP3MI Sulut dalam upaya untuk melindungi dan menyelamatkan PMI terutama dan khusunya bagi yang berasal dari Sulut. (IST)