Crew 8 News , Solok ,- Musyawarah Nagari (Musna) Cupak secara resmi menerima laporan pertanggungjawaban BUMNag Cupak Nan Usali dengan sejumlah catatan penting, sebagai bentuk koreksi sekaligus komitmen untuk menyelamatkan kembali lembaga ekonomi nagari dari keterpurukan akibat opini liar dan politisasi yang melibatkan internal dan external.
Musna yang digelar dengan melibatkan unsur Camat, DPMN, Tenaga Ahli (TA), Wali Nagari, BPN, Direktur BUMNag beserta jajaran, dan tokoh masyarakat, menyepakati bahwa laporan keuangan dan operasional BUMNag diterima, namun dengan beberapa rekomendasi tindak lanjut yang harus segera dijalankan, antara lain:
Penunjukan auditor independen oleh penasehat/Wali Nagari untuk memastikan akuntabilitas keuangan dan manajemen.
Publikasi nama-nama debitur bermasalah di ruang-ruang publik nagari setelah dilayangkan tiga kali surat peringatan.
Pengangkatan Plt Sekretaris dan Bendahara BUMNag, guna mengisi kekosongan struktur dan mempercepat perbaikan internal.
Pembentukan badan pengawas baru untuk memperkuat fungsi kontrol dan pengawasan di periode mendatang.
Peningkatan transparansi total dalam pengelolaan usaha dan pelaporan keuangan.
Forum Musna juga menegaskan bahwa keputusan ini adalah bagian dari tindak lanjut atas Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Inspektorat, yang telah diselesaikan secara administratif dan normatif oleh pengelola BUMNag.
Sebagaimana diatur dalam PP Nomor 11 Tahun 2021 tentang BUMDes, tujuan pendirian BUMNag mencakup:
1. Meningkatkan perekonomian nagari.
2. Mengoptimalkan potensi usaha ekonomi masyarakat.
3. Meningkatkan Pendapatan Asli Nagari (PAN).
4. Mendorong kesejahteraan warga.
5. Menyediakan layanan ekonomi produktif dan inklusif.
Kelima tujuan tersebut pernah tercapai secara nyata oleh BUMNag Cupak Nan Usali, yang sempat menjadi percontohan di Sumatera Barat, dengan jumlah nasabah mencapai lebih dari 3.000 orang dan menyerap tenaga kerja lokal hingga 22 pegawai.
Namun, opini-opini tidak berdasar yang dipolitisasi oleh segelintir elite justru menghantam kepercayaan publik dan memicu penurunan drastis, nasabah tersisa hanya 500 orang dan pegawai menyusut menjadi delapan.
Sejumlah tokoh masyarakat menyayangkan kondisi ini dan berharap agar semua pihak menghentikan manuver yang justru melemahkan lembaga milik nagari.
“Laporan diterima bukan berarti semuanya selesai, Justru ini awal pembenahan, Tapi mari jujur, yang membuat BUMNag ambruk bukan audit, tapi opini dan kepentingan segelintir tokoh yang egois,” ujar salah satu tokoh masyarakat dalam forum.
Musna terbaru juga menegaskan upaya pemulihan BUMNag melalui audit independen, penataan struktur kepengurusan, dan publikasi transparan terhadap kredit bermasalah, hal ini dilakukan agar nilai-nilai yang terkandung dalam regulasi tetap dijaga dan dikembalikan ke jalur yang benar.
Tokoh masyarakat yang hadir meminta agar tidak ada lagi upaya pembusukan dari pihak-pihak yang tidak memahami regulasi, namun merasa berhak menggiring opini.
“Ini bukan sekadar lembaga usaha. Ini simbol kedaulatan ekonomi nagari yang harus dijaga,” ungkap seorang tokoh pemuda.
BUMNag Cupak kini bersiap melangkah maju dengan pijakan hukum dan semangat kolektif untuk mengembalikan kejayaan yang sempat hilang, bukan karena kesalahan internal, melainkan karena rongrongan ego pribadi dan kepentingan sesaat.
(C8N)
#senyuman08