Crew8 News, Kotabaru – Suasana hangat dan penuh harapan menyelimuti sebuah aula pertemuan di Kabupaten Kotabaru pada Minggu (29/6) malam, Sekitar 50 kader dan simpatisan Partai Bulan Bintang (PBB) berkumpul dalam Musyawarah Cabang (Muscab), bukan sekadar untuk memilih pengurus baru, tetapi juga untuk menyusun kembali tekad dan strategi menghadapi medan politik yang terus berubah.
Di antara para hadirin, dua sosok sentral tampak mencolok, Amaliah dan Mustakim, dua figur PBB yang kini duduk di DPRD Kotabaru, keduanya bukan hanya menyuarakan aspirasi rakyat, tetapi juga menjadi penggerak utama mesin partai di tingkat lokal, Mustakim, yang baru saja menyelesaikan masa jabatannya sebagai Ketua DPC periode 2019–2024, kembali menjadi perhatian malam itu.
Muscab dimulai dengan khidmat, Lagu kebangsaan Indonesia Raya menggema, menguatkan rasa persatuan di antara peserta, Doa pun dipanjatkan, disusul laporan pertanggungjawaban pengurus lama yang dibacakan dengan penuh rasa tanggung jawab, Pernyataan demisioner menjadi bentuk penghormatan atas kerja kolektif selama lima tahun terakhir.
Namun suasana berubah menjadi lebih serius saat sesi pemilihan ketua dimulai, Alfiannor, sekretaris DPC sebelumnya, mengajukan satu nama, Mustakim.
Tanpa banyak perdebatan, peserta menyambut usulan itu dengan kesepakatan bulat, Tak ada calon lain. Aklamasi pun menjadi jalan pemilihan malam itu, sebuah peneguhan kepercayaan terhadap sosok yang telah memimpin partai dengan stabilitas dan semangat juang.
“Ini bukan kemenangan saya pribadi, ini kemenangan bersama, Saya hanya melanjutkan amanah, Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan,” ujar Mustakim dalam pidatonya, yang disambut tepuk tangan hangat dari seluruh peserta.
Namun bukan hanya ucapan syukur yang ia sampaikan, dalam nada tegas dan penuh keyakinan, Mustakim menanamkan harapan besar, membentuk fraksi PBB sendiri di DPRD Kotabaru.
“Ke depan, target kita jelas, minimal tiga kursi di DPRD, Kita ingin PBB punya fraksi sendiri, Itu bukan mustahil, tapi perlu kerja keras,” ujarnya.
Baginya, membentuk fraksi bukan semata ambisi politik, melainkan simbol kemandirian dan pengaruh dalam proses pengambilan keputusan publik, Untuk mencapainya, Mustakim menekankan pentingnya konsolidasi akar rumput, keterlibatan aktif para kader, serta pembaruan strategi agar PBB tetap relevan dan dipercaya masyarakat.
Malam itu, Muscab bukan sekadar agenda rutin partai, Ia menjelma menjadi titik balik, refleksi, penyusunan ulang barisan, dan penguatan semangat kolektif, bagi PBB Kotabaru, inilah momen untuk kembali ke gelanggang politik lokal dengan tekad tak sekadar menjadi pelengkap, tapi pemain penting dalam mewarnai arah kebijakan daerah.
(Alfin)