Pemerintah Targetkan Swasembada Pangan, Menteri Pertanian: “Importir Tidak Senang Jika Kita Mandiri”

Crew8 News, Jakarta, – Pemerintah Indonesia menargetkan untuk mencapai swasembada pangan dalam kurun waktu 4 hingga 5 tahun ke depan, sejumlah langkah strategis telah dirancang, mulai dari pengembangan food estate, peningkatan infrastruktur pertanian, hingga modernisasi sektor agribisnis nasional.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebut bahwa upaya swasembada ini tidak sepenuhnya disambut baik oleh semua pihak, Ia menyinggung kelompok importir sebagai pihak yang merasa dirugikan jika Indonesia berhasil mandiri dalam produksi pangan.

“Ada pihak yang tidak senang jika kita swasembada pangan, yakni importir, Mereka sudah bangun gudang puluhan tahun, punya infrastruktur, langganan, kapal, dan pegawai,” ujar Amran, Minggu (6/7/2025).

Ia menambahkan, keuntungan besar yang selama ini diraup para importir dari praktik impor pangan, terutama beras, menjadi alasan utama ketidaksenangan tersebut.

“Kalau sekarang mereka bisa untung triliunan dalam satu hingga dua bulan, maka saat Indonesia swasembada pangan, keuntungan itu akan hilang,” katanya.

Lebih jauh, Amran juga mengungkap adanya permainan curang oleh importir dalam rantai pasokan beras, Ia bahkan menyebut negara-negara asing pun tidak menginginkan Indonesia mencapai swasembada pangan.

“Tidak ada satu pun negara luar yang ingin Indonesia swasembada pangan, terutama beras, karena jika Indonesia tidak lagi mengimpor 7 juta ton beras, harga pangan global bisa turun drastis,” jelasnya.

Ia pun menyampaikan apresiasi kepada para petani, penyuluh, dan kepala dinas pertanian di daerah yang dinilai telah berkontribusi besar dalam mengurangi impor dan menekan harga pangan global.

“Para petani, penyuluh, kepala dinas, kalian pahlawan pangan kita, Bapak Presiden pun berterima kasih kepada bapak-bapak semua,” ungkap Amran.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa ketahanan pangan Indonesia terus menguat, Ia menyoroti bahwa cadangan beras dan jagung saat ini berada pada level tertinggi dalam sejarah.

“Cadangan beras dan jagung yang ada pemerintah adalah tertinggi sepanjang sejarah kita,” kata Prabowo.

Presiden juga menyebut produksi pangan nasional hingga semester I-2025 mengalami peningkatan signifikan hingga 40-50 persen, mendukung optimisme bahwa Indonesia bukan hanya menuju swasembada, tetapi juga menjadi lumbung pangan dunia.

(C8N)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini