Pemkab Solok Siap dan Serius Jalankan Program Strategis Budidaya Kopi 2.000 Hektare

Crew8 News Solok – Pemerintah Kabupaten Solok menegaskan kesiapannya dalam menyukseskan program strategis budidaya kopi seluas 2.000 hektare yang dipercayakan Kementerian Pertanian kepada daerah tersebut. Hal ini disampaikan Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Solok, Imran Syahrial, mewakili Bupati dan Wakil Bupati, dalam menanggapi antusiasme masyarakat terhadap program yang dinilai mampu menjadi penggerak ekonomi baru.

“Pemerintah Kabupaten Solok sangat serius dan siap mengawal program kopi 2.000 hektare ini. Kepercayaan yang diberikan kepada daerah kita adalah bentuk pengakuan atas potensi kopi Solok yang sudah lama dikenal hingga ke mancanegara. Tugas kita adalah memastikan pelaksanaannya berjalan tepat sasaran dan memberi manfaat sebesar-besarnya bagi petani,” ujar Imran Syahrial.

Lebih lanjut, Imran Syahrial menegaskan bahwa Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Solok telah memberikan arahan yang sangat jelas mengenai pentingnya program ini untuk keberlanjutan pembangunan daerah.

“Bupati dan Wakil Bupati menekankan bahwa program kopi 2.000 hektare tidak boleh dipandang sebagai kegiatan sesaat. Ini adalah program berkelanjutan yang harus dikawal secara serius, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga pascapanen. Harus ada kesinambungan antara produksi, pendampingan, dan jaminan pemasaran sehingga petani benar-benar merasakan manfaatnya,” tegasnya.

Menurut arahan kepala daerah, kopi akan menjadi salah satu sektor unggulan baru bagi Kabupaten Solok, selain pertanian hortikultura yang sudah berkembang. Dengan keberhasilan program ini, diharapkan terjadi peningkatan kesejahteraan petani sekaligus memperkuat daya saing daerah.

Kabupaten Solok memiliki keunggulan geografis untuk budidaya kopi. Sejumlah nagari berada di ketinggian lebih dari 900 meter di atas permukaan laut (dpl), kondisi yang sangat ideal untuk tanaman kopi arabika berkualitas tinggi.

Wilayah-wilayah yang selama ini dikenal sebagai sentra kopi di antaranya Kecamatan Lembah Gumanti, Danau Kembar, Hiliran Gumanti, X Koto Singkarak, dan termasuk Kecamatan Tigo Lurah yang kini juga diproyeksikan sebagai kawasan baru pengembangan kopi dengan potensi lahan yang sangat luas.

“Potensi lahan kita sangat mendukung. Ketinggian dan kondisi iklim Solok adalah anugerah, sehingga wajar bila Kementan memilih daerah ini sebagai lokasi program 2.000 hektare kopi,” jelas Imran Syahrial.

Plt Kadis Pertanian menjelaskan, program ini melekat langsung melalui ABT Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian RI dan dikelola oleh Balai Besar Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan. Pihaknya memastikan koordinasi intensif dilakukan antara Kementan, BBPPTP Medan, dan Dinas Pertanian Kabupaten Solok.

Adapun mekanisme penerima manfaat difokuskan kepada kelompok tani dengan kriteria sebagai berikut:

Terdaftar dalam Sistem Penyuluhan Pertanian (Simluhtan).

Memiliki lahan pertanaman yang berada pada ketinggian lebih dari 900 m dpl.

Membuat pernyataan kesanggupan melaksanakan kegiatan.

“Pendistribusian bibit dan bantuan lain dilakukan langsung oleh BBPPTP Medan dengan didampingi Dinas Pertanian. Kami akan melakukan sosialisasi, pendampingan, monitoring, hingga evaluasi agar bibit yang tersalur benar-benar tertanam dan berkembang di lahan petani,” jelasnya.

Imran Syahrial menekankan bahwa program kopi 2.000 hektare adalah investasi jangka panjang yang akan membawa manfaat luas bagi masyarakat. Dengan adanya program ini, diharapkan petani kopi semakin sejahtera, sementara Kabupaten Solok mengokohkan diri sebagai salah satu pusat kopi unggulan nasional.

“Dengan kerja sama pemerintah, dinas terkait, dan masyarakat petani, kami optimistis program ini akan menjadi sektor pertumbuhan ekonomi baru yang berkelanjutan. Solok tidak hanya dikenal dengan kopinya yang harum, tetapi juga dengan kesejahteraan petaninya,” pungkasnya.

(C8N)

#senyuman08

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini