Presiden Prabowo Gulirkan Stimulus Ekonomi Rp24,44 Triliun Hadapi Tekanan Global

Crew8 News, Jakarta,  — Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/6), guna merespons tekanan global yang berpotensi melemahkan ekonomi nasional. Pemerintah memutuskan untuk menggulirkan paket stimulus ekonomi senilai Rp24,44 triliun demi menjaga pertumbuhan dan memperkuat stabilitas perekonomian nasional.

“Paket stimulus ini bertujuan menjaga momentum pertumbuhan ekonomi serta memperkuat stabilitas di tengah tekanan global,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati usai rapat.

Paket stimulus terdiri dari lima kelompok kebijakan, dengan sasaran utama sektor transportasi, bantuan sosial, subsidi upah, dan insentif tarif tol.

Transportasi Diskon dan Subsidi PPN

Pemerintah mengalokasikan Rp0,94 triliun untuk program diskon transportasi selama libur sekolah Juni–Juli 2025. Diskon 30 persen tiket kereta api diberikan bagi 2,8 juta penumpang, sementara tiket pesawat kelas ekonomi dikenai skema PPN Ditanggung Pemerintah sebesar 6 persen untuk 6 juta penumpang. Potongan 50 persen juga diberikan untuk angkutan laut bagi 0,5 juta penumpang.

Tarif jalan tol akan mendapat diskon 20 persen bagi 110 juta pengguna, yang akan dilaksanakan lewat kerja sama Kementerian PUPR dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) tanpa membebani APBN.

Penebalan Bansos dan Subsidi Upah

Pemerintah mengalokasikan Rp11,93 triliun untuk memperkuat bantuan sosial. Tambahan dana Rp200 ribu per bulan selama dua bulan akan diberikan kepada 18,3 juta penerima Kartu Sembako, ditambah 20 kg beras gratis selama periode tersebut.

Untuk pekerja, disiapkan bantuan subsidi upah (BSU) sebesar Rp300 ribu per bulan selama dua bulan bagi 17,3 juta pekerja bergaji di bawah Rp3,5 juta serta 565 ribu guru honorer. Total anggaran BSU mencapai Rp10,72 triliun.

Diskon 50 persen iuran jaminan kecelakaan kerja (JKK) juga diperpanjang bagi 2,7 juta pekerja di enam industri padat karya.

Stimulus Tambahan dan Target Pertumbuhan

Dari total stimulus Rp24,44 triliun, sebesar Rp23,59 triliun berasal dari APBN dan Rp0,85 triliun dari non-APBN. Pemerintah juga mencairkan gaji ke-13 senilai Rp49,3 triliun pada Juni bagi ASN, TNI, Polri, dan pensiunan.

“Kita harapkan pertumbuhan ekonomi kuartal II tetap mendekati 5 persen, meskipun ada tekanan global,” kata Sri Mulyani. Ia menambahkan, percepatan program makan bergizi gratis, perumahan rakyat, koperasi, sekolah rakyat, dan rekonstruksi sekolah senilai Rp16 triliun turut mendukung pemulihan ekonomi nasional.(C8N)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini