Rapat Forkopimda 12 September: Hentikan PETI atau Hentikan Kepercayaan Publik?

Crew8 News – Sumbar – Di ruang rapat berpendingin udara, lengkap dengan mikrofon, spanduk besar, dan deretan kursi pejabat, Forkopimda Sumatera Barat menggelar rapat penting pada 12 September 2025. Temanya, penghentian Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI). Kata-kata besar pun mengalir, operasi terpadu, tindakan tegas, penyitaan alat berat, hingga komitmen pemulihan lingkungan.

Sejenak, publik percaya. Namun, tak butuh waktu lama untuk menyadari, rapat itu hanya seindah kertas notulen, tak seindah wajah Sungai Kuantan yang kembali keruh, atau sawah di Muaro Kalaban yang kini dipenuhi lumpur tambang.

Di Muaro Kalaban, Sawahlunto, pemandangan yang muncul jauh berbeda dengan janji Forkopimda. Lebih dari 30 unit alat berat berjejer dan beroperasi leluasa, seperti di ajang pameran alat tambang. Jalan menuju lokasi ramai, truk lalu-lalang, dan masyarakat hanya bisa melihat dengan getir.

Di Sijunjung, Sungai Kuantan menangis. Air yang dulunya jernih kini cokelat pekat. Petani kehilangan sumber pengairan, ikan-ikan lenyap, dan sawah di bantaran sungai tertutup lumpur.

“Kalau air sudah begini, bagaimana kami bisa mengairi sawah? Sawah jadi kering, air sungai tak bisa dipakai lagi,” kata Mak Eni, petani kecil di bantaran Sungai Kuantan, dengan suara pelan bercampur kesal.

Di sisi lain, para pejabat pernah dengan lantang berkata “kami sepakat hentikan PETI.” Publik jadi bertanya: mereka sepakat menghentikan PETI, atau menghentikan rasa percaya masyarakat?

Janji Forkopimda 12 September sederhana tapi keras:

Operasi terpadu lintas instansi

Penyitaan alat berat di lokasi tambang

Penindakan aktor intelektual dan mafia PETI

Pemulihan lingkungan yang rusak

Namun, kenyataan di lapangan seolah menjawab dengan satire:

Operasi terpadu? Yang terpadu justru kerja sama bok dan ekskavator.

Penyitaan alat berat? Yang terlihat justru alat berat bertambah.

Penindakan mafia? Yang tertangkap hanya keresahan rakyat kecil.

Pemulihan lingkungan? Sungai malah semakin mati.

Ironinya, publik melihat ada “model penertiban baru” yang lebih berhasil, penertiban rasa percaya masyarakat terhadap pemerintah.

(C8N)

#senyuman08

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini