Riset Tim Ekspedisi Patriot 2025: Transmigrasi Didorong Jadi Frontier Ekonomi Baru Indonesia

Crew8 News
Jakarta 24/12,- Hasil diseminasi riset Tim Ekspedisi Patriot 2025 menunjukkan bahwa tantangan utama kawasan transmigrasi di Indonesia bukan terletak pada keterbatasan sumber daya alam, melainkan pada pola pengelolaan yang belum sepenuhnya berbasis data, sains, dan teknologi.

Temuan tersebut diperoleh melalui riset kolaboratif berskala nasional yang mencakup 154 kawasan transmigrasi di berbagai wilayah Indonesia. Riset ini melibatkan sekitar 2.000 peneliti dari tujuh perguruan tinggi nasional, yang bekerja sama dengan Kementerian Transmigrasi untuk memetakan potensi ekonomi, sosial, dan lingkungan kawasan transmigrasi secara komprehensif.
Diseminasi hasil riset ini menegaskan arah baru kebijakan transmigrasi nasional, yang tidak lagi diposisikan sekadar sebagai program pemerataan penduduk, melainkan sebagai mesin pertumbuhan ekonomi baru yang strategis dan berkelanjutan.

Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanegara menegaskan bahwa paradigma lama yang memandang transmigrasi sebagai beban sosial harus ditinggalkan. Menurutnya, kawasan transmigrasi justru merupakan frontier ekonomi Indonesia yang menyimpan potensi besar untuk dikembangkan secara terukur dan modern.
“Transmigrasi bukan beban sosial. Transmigrasi adalah frontier ekonomi Indonesia. Ketika dikelola dengan data, sains, dan teknologi, hasilnya bisa dihitung, bernilai, dan dipercepat,” tegas Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanegara dalam forum diseminasi hasil riset Tim Ekspedisi Patriot 2025.

Berdasarkan hasil kajian Tim Ekspedisi Patriot, sebagian besar kawasan transmigrasi memiliki keunggulan komparatif, baik dari sisi ketersediaan lahan produktif, sumber daya manusia, maupun posisi strategis dalam rantai pasok regional. Namun, potensi tersebut belum tergarap optimal akibat lemahnya perencanaan berbasis data, minimnya integrasi riset dengan kebijakan, serta keterbatasan akses terhadap teknologi dan investasi.
Melalui Program Transmigrasi Patriot, Kementerian Transmigrasi mendorong transformasi menyeluruh pengelolaan kawasan transmigrasi dengan menempatkan riset sebagai fondasi utama pengambilan kebijakan.

Program ini dirancang untuk menghadirkan pendampingan kawasan secara berkelanjutan, penyiapan portofolio investasi berbasis data, serta penguatan kapasitas sumber daya manusia transmigran agar mampu bersaing dalam ekonomi modern.

Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanegara menyampaikan bahwa ke depan pemerintah akan mendorong pemanfaatan data spasial, riset terapan, dan teknologi digital dalam perencanaan kawasan transmigrasi. Langkah ini mencakup pengembangan klaster ekonomi unggulan, hilirisasi produk berbasis potensi lokal, serta penguatan konektivitas antarwilayah.
Menurutnya, jika dikelola secara tepat, kawasan transmigrasi tidak hanya akan menjadi pusat produksi baru, tetapi juga berperan sebagai penopang ketahanan pangan nasional, penciptaan lapangan kerja, dan penggerak pertumbuhan ekonomi daerah.

Pemerintah optimistis, melalui pendekatan berbasis data dan sains, Program Transmigrasi Patriot dapat menjadi model pembangunan kawasan yang adaptif, inklusif, dan berkelanjutan. Transformasi ini diharapkan mampu mempercepat pemerataan pembangunan sekaligus memperkuat fondasi ekonomi nasional menuju Indonesia Emas 2045.

(C8N)

#senyuman08

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini