Crew8 News Jakarta – Ada suasana berbeda di Hotel Lumire, Jakarta, Senin malam (8/9) hingga dini hari Selasa (9/9/2025), tiga belas Ketua DPW PPP datang bersilaturahmi dengan Capt. H. Epyardi Asda, M.Mar, pertemuan yang berlangsung hangat itu seakan menjadi isyarat, PPP sedang mencari jalan pulang ke khittoh, dan Epyardi memberi sinyal siap kembali ke rumah besar yang pernah membesarkan namanya.
Bagi Epyardi, PPP bukan sekadar partai, ia pernah mengawali karier politik dari partai berlambang Ka’bah ini, menduduki posisi strategis mulai dari cabang, wilayah, hingga pusat, dan bahkan mengantarkannya tiga periode ke Senayan, nama Epyardi melejit berkat mesin politik PPP yang kala itu masih solid dan berjaya.
Kini, setelah sekian lama tidak muncul di panggung politik nasional, ia datang kembali dengan semangat yang sama, menghidupkan kembali kejayaan partai. “Prasyarat utama membesarkan partai adalah guyub, tidak boleh terpecah ke dalam firqah-firqah, semua harus merasa bagian dari rumah besar ini,” ujar Epyardi menekankan.
Para Ketua DPW yang hadir tidak segan menyampaikan kritik terhadap kepemimpinan Plt. Ketum Mardiono, mereka menilai kegagalan PPP meraih kursi DPR RI di Pemilu 2024 adalah titik balik yang harus dijadikan refleksi.
“Kami ingin perubahan, agar PPP bangkit dan kembali punya kursi di Senayan,” ungkap H. Subadri, Ketua DPW Banten, mewakili rekan-rekannya, dalam nada yang sama, mereka menaruh harapan pada Epyardi sebagai figur yang pernah merasakan manisnya masa kejayaan partai.
Bagi sebagian pengamat, sikap Epyardi ini bukan sekadar silaturahmi biasa, ada sinyal kuat bahwa ia siap kembali ke khittoh, mengembalikan PPP sebagai partai kader dan umat, bukan sekadar kendaraan politik sesaat.
“Partai tidak boleh dikelola dengan gaya one man show, keputusan harus diambil secara kolektif melalui rapat yang quorum,” tegasnya, ucapan itu seolah menjadi kritik halus atas gaya kepemimpinan yang tengah dipersoalkan.
Muktamar PPP yang akan digelar 27 September 2025 dipastikan menjadi panggung penting, konsolidasi yang mulai terlihat di Hotel Lumire hanyalah permulaan, pertemuan itu memberi sinyal kuat bahwa ada arus balik menuju khittoh, dan Epyardi siap memainkan perannya.
Jika benar turun gunung, Epyardi bukan sekadar “kembali”, ia pulang ke rumah besar yang dulu membesarkan namanya, dan kini menanti untuk kembali dibesarkan bersama jutaan kader yang rindu pada kejayaan PPP.
(C8N)
#senyuman08