“TAPURANGAH, SEMUA PRADUGA TIDAK TERBUKTI” FATMI BAHAR (WN Cupak ) : Maafkan Mereka

Musna Nagari Cupak Diterima, Wali Nagari Serukan Introspeksi dan Rekonsiliasi

Crew8 News, Solok – Musyawarah Nagari (Musna) Cupak resmi diterima dengan sejumlah catatan penting, dalam forum tersebut, semua tuduhan dan opini liar yang sempat dimunculkan oleh beberapa tokoh masyarakat elit Nagari Cupak dinyatakan tidak terbukti.

Wali Nagari Cupak, Fatmi Bahar, dalam pernyataannya menegaskan bahwa ia memaafkan tindakan dan sikap tokoh-tokoh masyarakat yang dinilai teledor dalam membangun isu serta menggiring opini publik tanpa dasar yang kuat, ia mengimbau agar ke depan setiap pihak lebih berhati-hati dalam menyampaikan informasi yang berpotensi memicu keresahan.

“Membangun isu tanpa dasar bisa sangat merugikan masyarakat, saya memaafkan mereka, dan mari kita ambil hikmah dari kejadian ini,” ujar Fatmi.

Ia juga menekankan bahwa membangun Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) bukanlah perkara mudah, dibutuhkan kesiapan mental, keberanian membaca peluang, serta kehati-hatian dalam mengambil keputusan strategis.

BUMNag Cupak Nan Usali, yang pernah meraih predikat sebagai salah satu BUMNag percontohan di Sumatera Barat, kini diharapkan bisa dibangkitkan kembali melalui semangat kebersamaan dan pembelajaran dari pengalaman masa lalu.

“Mari kita bangun kembali BUMNag Cupak Nan Usali dengan semangat baru dan komitmen yang lebih kuat, kita akui akibat dari kejadian ini bumnag cupak nan usali mengalami penurunan kinerja yang amat tajam, 3000 an nasabah dalam program tabari yang terjun bebas ke angka 500 nasabah, dan juga berakibat pada perumahan karyawan bumnag yang sekarang hanya tersisa 8 orang dari 22 yang pernah tercatat dari sebelumnya” tegas Wali Nagari.

Musna kali ini menjadi momentum reflektif bagi seluruh elemen masyarakat Nagari Cupak, untuk meninggalkan polarisasi dan bergerak maju demi pembangunan nagari yang lebih baik.

(C8N)

#senyuman08

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini