Crew8 News
JAKARTA — TNI Angkatan Udara (TNI AU) mengerahkan kekuatan alutsista udara strategis untuk mendukung operasi kemanusiaan penanggulangan bencana hidrometeorologi di Pulau Sumatera. Hingga 10 Desember 2025, TNI AU telah mendistribusikan lebih dari 400 ton bantuan logistik ke wilayah terdampak banjir di Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh.
Distribusi bantuan dilaksanakan secara bertahap sejak 27 November 2025 melalui Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma sebagai hub utama operasi angkut udara. Pengiriman ini merupakan bagian dari pelaksanaan Operasi Militer Selain Perang (OMSP) dalam rangka membantu pemerintah mempercepat penanganan darurat dan pemulihan pascabencana.
Pada tahap pengiriman terakhir, Rabu (10/12/2025), TNI AU mengoperasikan pesawat angkut sedang dan berat untuk menjangkau pangkalan udara di wilayah operasi. Pesawat C-130J Super Hercules dengan nomor registrasi A-1339 diterbangkan menuju Lanud Soewondo, Medan, dan Lanud Sultan Iskandar Muda, Aceh, membawa muatan logistik seberat 9.620 kilogram.
Muatan tersebut meliputi kantong darah, bahan kebutuhan pokok, beras, pakaian, serta helibox yang diperuntukkan bagi dukungan layanan kesehatan dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terdampak.
Selanjutnya, pesawat C-130 Hercules A-1328 melaksanakan misi angkut menuju Lanud Soewondo, Medan, dengan membawa muatan seberat 12.441 kilogram. Logistik yang diangkut terdiri atas obat-obatan, makanan siap saji, sembako, pakaian, perangkat komunikasi satelit Starlink, serta perlengkapan penerangan untuk mendukung operasional di wilayah terdampak bencana.
TNI AU juga mengerahkan pesawat angkut berat Airbus A400M dengan nomor registrasi A-4001 menuju Lanud Soewondo. Pesawat ini membawa muatan bantuan seberat 21.296 kilogram berupa air mineral, sembako, pakaian, serta kontainer logistik sembako dalam jumlah besar.
Setibanya di pangkalan udara tujuan, seluruh logistik diserahkan kepada satuan kewilayahan untuk selanjutnya didistribusikan ke titik-titik terdampak melalui koordinasi terpadu dengan pemerintah daerah, BPBD, serta unsur TNI dan Polri di wilayah masing-masing.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU menyampaikan bahwa pengerahan alutsista dan personel dalam misi kemanusiaan ini merupakan wujud kesiapsiagaan TNI AU dalam mendukung tugas negara di luar operasi tempur. Pemanfaatan kekuatan angkut udara dinilai krusial untuk menjamin kecepatan, ketepatan, dan kontinuitas distribusi bantuan, terutama ke wilayah yang mengalami keterbatasan akses darat.
TNI AU menegaskan bahwa operasi bantuan kemanusiaan akan terus dilanjutkan secara terukur dan berkelanjutan, menyesuaikan dinamika kebutuhan di lapangan, hingga kondisi darurat di wilayah Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh dinyatakan terkendali.
(C8N)
#senyuman08






