Crew8 News
BIREUEN — Upaya percepatan pemulihan infrastruktur pascabencana alam banjir bandang dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Aceh terus dikebut oleh Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Alam. Salah satu fokus utama yang menjadi prioritas adalah pembangunan jembatan darurat jenis Bailey guna memulihkan kembali konektivitas antarwilayah serta menghidupkan aktivitas sosial dan perekonomian masyarakat yang sempat terhenti akibat bencana.
Di Kabupaten Bireuen, Satuan Tugas berhasil merampungkan pembangunan Jembatan Bailey Jeumpa–Cot Bada yang berada pada ruas jalan Peudada tembus Bireuen, tepatnya di Desa Cot Bada, Kecamatan Cot Jeumpa. Pembangunan jembatan darurat tersebut dinyatakan selesai pada Minggu (21/12/2025), sekaligus menandai kembali terhubungnya akses vital masyarakat yang sebelumnya terputus total.
Jembatan Bailey ini dibangun sebagai pengganti sementara jembatan permanen yang rusak berat akibat terjangan banjir bandang beberapa waktu lalu. Kerusakan tersebut menyebabkan lumpuhnya arus transportasi warga, termasuk distribusi logistik, hasil pertanian, akses pendidikan, hingga layanan kesehatan.
Secara teknis, jembatan Bailey yang dibangun bertipe 1-1 dengan panjang 18 meter atau terdiri dari enam petak. Seluruh material jembatan disuplai oleh Zeni Daerah Militer (Zidam), sementara pengerjaan konstruksi melibatkan total 24 personel gabungan, terdiri dari 15 personel Zidam dan sembilan personel dari Yonzipur 16/Dhika Anoraga.
Pembangunan jembatan dilaksanakan secara intensif dengan mengedepankan prinsip kecepatan, ketepatan, dan keselamatan kerja. Berkat sinergi lintas satuan serta dukungan berbagai pihak, pengerjaan jembatan berhasil diselesaikan sesuai target pada Desember 2025 dengan progres pekerjaan mencapai 100 persen.
Sejumlah tahapan penting telah dilalui sebelum jembatan dinyatakan siap digunakan. Di antaranya adalah uji fungsi jembatan untuk memastikan kekuatan struktur dan keamanan pengguna, serta pemadatan tanah pada oprit jembatan guna menjamin stabilitas saat dilalui kendaraan roda dua, roda empat, maupun pejalan kaki. Seluruh pekerjaan dilakukan dengan mengacu pada standar teknis dan keselamatan yang berlaku.
Dengan rampungnya pembangunan Jembatan Bailey Jeumpa–Cot Bada, arus transportasi masyarakat kembali normal. Warga kini dapat kembali menjalankan aktivitas ekonomi, mengangkut hasil pertanian, serta mengakses fasilitas umum tanpa harus memutar jauh atau menggunakan jalur alternatif yang berisiko.
Masyarakat Desa Cot Bada dan sekitarnya menyampaikan rasa syukur dan apresiasi kepada para prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Penanggulangan Bencana Alam. Warga menilai kehadiran TNI di tengah kondisi darurat sangat membantu dan memberikan harapan baru bagi pemulihan pascabencana.
“Terima kasih kepada TNI yang telah bekerja siang dan malam. Sekarang kami bisa kembali beraktivitas seperti biasa,” ujar salah seorang warga.
Pembangunan jembatan darurat ini diharapkan menjadi solusi sementara yang efektif sembari menunggu pembangunan jembatan permanen oleh pemerintah daerah dan instansi terkait. Kehadiran Jembatan Bailey tidak hanya memulihkan akses fisik, tetapi juga menjadi simbol nyata kehadiran negara dalam membantu masyarakat yang terdampak bencana. Upaya percepatan pemulihan infrastruktur pascabencana alam banjir bandang dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Aceh terus dikebut oleh Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Alam. Salah satu fokus utama yang menjadi prioritas adalah pembangunan jembatan darurat jenis Bailey guna memulihkan kembali konektivitas antarwilayah serta menghidupkan aktivitas sosial dan perekonomian masyarakat yang sempat terhenti akibat bencana.
Di Kabupaten Bireuen, Satuan Tugas berhasil merampungkan pembangunan Jembatan Bailey Jeumpa–Cot Bada yang berada pada ruas jalan Peudada tembus Bireuen, tepatnya di Desa Cot Bada, Kecamatan Cot Jeumpa.
Pembangunan jembatan darurat tersebut dinyatakan selesai pada Minggu (21/12/2025), sekaligus menandai kembali terhubungnya akses vital masyarakat yang sebelumnya terputus total.
Jembatan Bailey ini dibangun sebagai pengganti sementara jembatan permanen yang rusak berat akibat terjangan banjir bandang beberapa waktu lalu. Kerusakan tersebut menyebabkan lumpuhnya arus transportasi warga, termasuk distribusi logistik, hasil pertanian, akses pendidikan, hingga layanan kesehatan.
Secara teknis, jembatan Bailey yang dibangun bertipe 1-1 dengan panjang 18 meter atau terdiri dari enam petak. Seluruh material jembatan disuplai oleh Zeni Daerah Militer (Zidam), sementara pengerjaan konstruksi melibatkan total 24 personel gabungan, terdiri dari 15 personel Zidam dan sembilan personel dari Yonzipur 16/Dhika Anoraga.
Pembangunan jembatan dilaksanakan secara intensif dengan mengedepankan prinsip kecepatan, ketepatan, dan keselamatan kerja. Berkat sinergi lintas satuan serta dukungan berbagai pihak, pengerjaan jembatan berhasil diselesaikan sesuai target pada Desember 2025 dengan progres pekerjaan mencapai 100 persen.
Sejumlah tahapan penting telah dilalui sebelum jembatan dinyatakan siap digunakan. Di antaranya adalah uji fungsi jembatan untuk memastikan kekuatan struktur dan keamanan pengguna, serta pemadatan tanah pada oprit jembatan guna menjamin stabilitas saat dilalui kendaraan roda dua, roda empat, maupun pejalan kaki. Seluruh pekerjaan dilakukan dengan mengacu pada standar teknis dan keselamatan yang berlaku.
Dengan rampungnya pembangunan Jembatan Bailey Jeumpa–Cot Bada, arus transportasi masyarakat kembali normal. Warga kini dapat kembali menjalankan aktivitas ekonomi, mengangkut hasil pertanian, serta mengakses fasilitas umum tanpa harus memutar jauh atau menggunakan jalur alternatif yang berisiko.
Masyarakat Desa Cot Bada dan sekitarnya menyampaikan rasa syukur dan apresiasi kepada para prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Penanggulangan Bencana Alam. Warga menilai kehadiran TNI di tengah kondisi darurat sangat membantu dan memberikan harapan baru bagi pemulihan pascabencana.
“Terima kasih kepada TNI yang telah bekerja siang dan malam. Sekarang kami bisa kembali beraktivitas seperti biasa,” ujar salah seorang warga.
Pembangunan jembatan darurat ini diharapkan menjadi solusi sementara yang efektif sembari menunggu pembangunan jembatan permanen oleh pemerintah daerah dan instansi terkait. Kehadiran Jembatan Bailey tidak hanya memulihkan akses fisik, tetapi juga menjadi simbol nyata kehadiran negara dalam membantu masyarakat yang terdampak bencana.
(C8N)
#senyuman08






