Tokoh SEMMI Sumbar Kecam Kekerasan terhadap Ketum SEMMI Kalteng: Ini Teror terhadap Mahasiswa Kritis

Crew8 News, Padang, 7 Agustus 2025, – Tokoh Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Sumatera Barat, Suherman Ramadhani, menyampaikan kecaman keras atas aksi pemukulan terhadap Ketua Umum SEMMI Kalimantan Tengah, Afan Safrian, yang terjadi pada Selasa malam, 5 Agustus 2025.

Ia menilai kejadian ini sebagai bentuk nyata teror terhadap aktivisme mahasiswa yang kritis dan bersuara lantang terhadap persoalan-persoalan daerah.

Menurut informasi yang dihimpun, Afan diserang secara tiba-tiba oleh dua orang tak dikenal di dekat tempat tinggalnya di kawasan Jalan Yos Sudarso, palangka Raya, sekitar pukul 22.30 WITA. Saat itu, Afan baru saja pulang dari menghadiri diskusi internal bersama beberapa kader SEMMI. Ketika Afan berjalan sendirian menuju rumah, dua orang pelaku menghampirinya dengan sepeda motor, lalu langsung memukul bagian wajah dan tubuhnya secara brutal hingga korban terjatuh. Setelah menyerang, pelaku melarikan diri dan hingga kini belum teridentifikasi.

Korban mengalami luka memar dan nyeri di bagian kepala serta bahu, dan langsung mendapat pertolongan dari rekan-rekannya sebelum melapor ke pihak kepolisian.

Saat ini laporan resmi telah diterima oleh Polda Kalimantan Tengah, dan kasus tengah dalam proses penyelidikan.

Suherman menegaskan, tindakan kekerasan ini tidak bisa dilepaskan dari latar belakang Afan yang dikenal vokal menyuarakan sejumlah persoalan krusial di Kalimantan Tengah.

Dalam beberapa pekan terakhir, Afan kerap mengkritik dugaan tindakan represif aparat terhadap warga di Kabupaten Seruyan, serta menyuarakan dugaan korupsi yang menyeret dua dinas penting di provinsi tersebut, yaitu Dinas Perkebunan dan Dinas Kehutanan.

“Kami melihat ini bukan sekadar tindak kriminal biasa, tapi teror yang diduga kuat berkaitan dengan keberanian Afan membongkar praktik-praktik kotor di daerah. Ketika ada mahasiswa yang berdiri membela kepentingan rakyat, justru menjadi sasaran kekerasan, itu adalah sinyal bahaya bagi demokrasi,” ujar Suherman dalam pernyataan resmi di Padang.

Ia juga menyayangkan bahwa suara mahasiswa terhadap isu-isu lokal kerap diabaikan, padahal persoalan daerah itulah yang paling menyentuh langsung kehidupan masyarakat. Menurutnya, selama ini hanya segelintir mahasiswa yang berani menyuarakan hal-hal itu secara terbuka.

“Dan ketika ada yang berani bersuara, lalu diteror seperti ini, maka kami tidak akan tinggal diam. Ini bukan hanya soal Afan, ini soal kita semua. Kalau hari ini satu diserang, maka besok siapa pun dari kita bisa jadi korban,” tegas Suherman.

Ia mendesak Kapolda Kalimantan Tengah untuk mengusut tuntas dan menangkap pelaku serta semua pihak yang terlibat dalam aksi kekerasan ini. Suherman juga mengajak seluruh kader SEMMI di berbagai wilayah untuk membangun solidaritas nasional dalam menghadapi segala bentuk pembungkaman terhadap mahasiswa.

“Suara mahasiswa tidak boleh dibungkam. Kekerasan tidak boleh jadi alat untuk membungkam kebenaran. Ini adalah ujian bagi kita semua: apakah kita memilih diam, atau berdiri melawan ketidakadilan,” pungkasnya.

(C8N)

#senyuman08

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini