Crew8 News, Tanah Datar, 30 Juli 2025 ,- Upaya membangun nagari yang adil dan harmonis tanpa jalur pengadilan formal membuahkan hasil gemilang bagi Kabupaten Tanah Datar, salah satu yang menjadi sorotan adalah Wali Nagari Ade Raunas, yang dinyatakan lolos dalam seleksi awal Paralegal Justice Award 2025, penghargaan nasional dari Kementerian Hukum dan HAM RI.
Penghargaan ini diberikan kepada kepala desa atau wali nagari yang menunjukkan komitmen dalam menyelesaikan konflik masyarakat melalui pendekatan hukum non-litigasi berbasis adat dan musyawarah mufakat, selain Ade Raunas, tujuh wali nagari lain di Tanah Datar juga masuk dalam daftar kandidat penerima gelar Non Litigasi Peacemaker (N.LP).
Wali Nagari Ade Raunas, melalui berbagai program dan pendekatan sosial, dinilai berhasil mengedepankan jalur damai dalam menangani persoalan warga, mulai dari sengketa lahan hingga masalah keluarga, diselesaikan secara kekeluargaan tanpa harus melibatkan aparat penegak hukum.
“Kami menjunjung tinggi kearifan lokal, musyawarah dan mufakat bukan hanya budaya, tapi solusi nyata untuk menjaga kerukunan nagari,” ujar Wali Nagari Ade Raunas saat dimintai keterangan.
Keberhasilan ini tak lepas dari komitmen Nagari Ade Raunas dalam membekali diri dengan pemahaman hukum yang kuat, salah satunya melalui keikutsertaan dalam pelatihan “SEKATA” yang diselenggarakan oleh Badan Pembinaan Hukum Nasional Kemenkumham, termasuk materi tentang penyelesaian sengketa tanah dan konsep keadilan restoratif.
Pemerintah Kabupaten Tanah Datar juga memberi dukungan penuh terhadap penguatan kapasitas nagari sebagai pusat penyelesaian konflik.
Bupati Eka Putra dalam pernyataannya menyebut pencapaian ini sebagai buah kerja kolektif antara nagari, masyarakat, dan pemerintah daerah.
“Kita ingin masyarakat merasa aman dan didengar, wali nagari adalah ujung tombak, dan kita bangga Tanah Datar punya banyak pemimpin lokal yang mampu menjadi juru damai,” ucap Eka Putra.
Saat ini, Wali Nagari Ade Raunas bersama tujuh wali nagari lainnya dari Tanah Datar tengah menanti hasil seleksi lanjutan, mereka bersaing untuk masuk dalam 130 nagari terbaik se-Indonesia dalam ajang yang dirancang untuk memperkuat akses keadilan dari tingkat desa ini.
Paralegal Justice Award bukan sekadar penghargaan simbolik, tetapi juga pengakuan terhadap peran strategis nagari sebagai benteng sosial, di tengah keterbatasan akses hukum formal di pedesaan.
(Nano Bojes)
#senyuman 08