Crew8 News,Tanah Datar, – Sebuah potret kemanusiaan hadir di Nagari Saruaso, tepatnya di Jorong Saruaso Barat, seorang nenek berusia 83 tahun, Ramian, tinggal bersama anaknya yang lumpuh, Donal (43 tahun), dalam sebuah pondok kecil yang nyaris roboh.
Tanpa penerangan, tanpa MCK layak, dan jauh dari sentuhan bantuan, kehidupan mereka bergantung pada belas kasih alam.
Kondisi ini menarik perhatian BRIPKA Indra, seorang anggota Polri yang tergerak hatinya usai melihat unggahan warga di media sosial, tanpa seragam, tanpa sorotan resmi, ia datang langsung menemui Nenek Ramian untuk melihat sendiri kehidupan yang serba terbatas itu.
“Tidak harus menunggu siapa-siapa untuk berbuat baik. Kalau bukan kita, siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi?” ungkap BRIPKA Indra.
Kunjungannya bukanlah bagian dari program resmi, melainkan dorongan nurani, Ia menyampaikan bahwa unggahan dan video yang beredar bukan dimaksudkan sebagai konten atau pencitraan, melainkan bentuk ajakan agar masyarakat lebih peduli terhadap sekitar.
Kondisi tempat tinggal Nenek Ramian memang sangat memprihatinkan.
Rumahnya berdinding kayu lapuk, atap seng bocor, perabotan seadanya, dan tidak tersambung dengan jaringan listrik PLN.
Anak beliau yang lumpuh pun hidup tanpa sarana sanitasi yang layak.
Saat ini, kebutuhan mendesak yang sangat diperlukan antara lain, Perbaikan rumah agar layak huni, Fasilitas MCK untuk anak yang lumpuh, Panel tenaga surya sebagai sumber penerangan, Bantuan logistik dan pendampingan sosial
Kisah ini diharapkan dapat membuka mata hati para tokoh masyarakat, pejabat, pengusaha, komunitas sosial dan para dermawan lainnya agar turut hadir memberikan perhatian nyata. Bantuan bisa disalurkan langsung ke lokasi kediaman Nenek Ramian di Jorong Rauaso Barat, Nagari Saruaso, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar.
Kepedulian BRIPKA Indra menjadi awal yang baik. Kini giliran kita semua ikut menyambung niat baik itu, agar senja kehidupan Nenek Ramian tak lagi dirundung kesepian dan kesusahan.
Crew8 News, Tanah Datar
(Nano bojes)
