Crew8 News, Padang – Aroma kopi pagi dan semangat persatuan menguar dari lantai pertemuan Hotel Truntum, Padang, ketika ratusan pengurus dan perwakilan cabang FORKI (Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia) dari seluruh Sumatera Barat berkumpul dalam Musyawarah Provinsi (Musyprov), Kamis pagi, 26 Juni 2025.
Namun bukan hanya karate yang jadi tajuk utama, politik, persatuan, dan harapan baru juga mengisi udara.
Dengan nuansa kekeluargaan yang kental, forum Musyprov akhirnya menetapkan Khairudin Simanjuntak sebagai Ketua Umum FORKI Sumbar yang baru, Tanpa tanding, tanpa voting, pria yang kini duduk sebagai anggota DPRD Sumbar dari Dapil Pasaman itu terpilih secara aklamasi, didukung bulat oleh seluruh pengurus FORKI kabupaten dan kota.
“Ini amanah, FORKI bukan sekadar organisasi olahraga, tapi wadah pembinaan mental, karakter, dan kebanggaan anak-anak muda Sumatera Barat,” ujar Khairudin dalam pidato penerimaan yang disambut tepuk tangan hangat.
Khairudin, yang dikenal sebagai kader Gerindra dengan jejak panjang di dunia organisasi kepemudaan dan olahraga, dianggap sosok tepat untuk memimpin FORKI di tengah tantangan regenerasi dan kompetisi antar provinsi yang makin ketat.
“Beliau ini tidak hanya paham organisasi, tapi juga punya akses politik yang bisa mendorong kemajuan pembinaan atlet kita ke depan,” kata salah satu peserta dari Kabupaten.
Pemilihan Khairudin Simanjuntak menjadi semacam simbol kolaborasi antara olahraga dan politik yang sehat , bukan untuk mengintervensi, tetapi untuk menguatkan, Kehadirannya di panggung DPRD memberi harapan bahwa aspirasi atlet dan pelatih akan lebih mudah terhubung dengan kebijakan anggaran dan dukungan infrastruktur.
Dalam sesi terpisah, beberapa pengurus FORKI juga menyampaikan tantangan utama yang harus dihadapi kepengurusan baru, keterbatasan fasilitas, minimnya pelatihan level nasional, dan regenerasi wasit serta pelatih yang belum merata di daerah.
“FORKI butuh pemimpin yang bukan hanya bisa duduk di podium, tapi turun ke dojo-dojo kecil di pelosok,” ungkap Miko, pelatih muda dari Dharmasraya.
Khairudin tampaknya paham betul akan hal itu. Dalam agenda 100 hari kerjanya, ia menargetkan penguatan koordinasi antar-cabang, audit potensi atlet muda daerah, dan roadmap menuju kejuaraan nasional.
Hotel Truntum Padang kali ini bukan hanya tempat acara, ia menjadi saksi sejarah bersatunya kembali keluarga besar karate Sumbar, Suasana hangat, minim intrik, dan penuh silaturahmi menjadi kesan utama peserta.
“Sudah saatnya kita bergerak sebagai satu tubuh, Kalau dulu ada dinamika, hari ini kita sepakat, karate Sumbar harus bangkit,” ujar panitia pelaksana.
Sebagai simbol kesatuan, acara ditutup dengan pemutaran video singkat perjalanan FORKI Sumbar serta pemberian sabuk kehormatan dari para sesepuh kepada Khairudin , tradisi kecil yang sarat makna besar.
Dengan semangat baru, FORKI Sumbar bersiap menghadapi masa depan. Dan bagi Khairudin Simanjuntak, ini bukan sekadar jabatan ini adalah arena perjuangan baru.
(C8N)