Aktifitas Gunung Dukono saat ini berada pada waspada level dua, untuk itu segala aktifitas warga yang mulanya di radius 3km di perlebar hingga ke radius 4km.
Maluku Utara, BhayangkaraUtama.id | Sarjan, Kepala Kantor Pemantau Gunung Dukono, kepada Media Bhayangkara Utama menjelaskan bahwa aktifitas Gunung Dukono masih terjadi energi letusan yang sangat tinggi dan ancaman untuk masyarakat masih bersifat abu vulkanik, Sabtu (21/12/2024).
Hingga saat ini masih terdengar gemuruh dan letusan letusan yang mungkin bakal menimbulkan abu vulkanik yang biasanya di ikuti arah mata angin.
Lanjut Sarjan, “di sekitaran aktifitas Gunung Dukono sering terjadi curah hujan yang cukup tinggi, maka sewaktu-waktu akan terjadi letusan yang bisa mengeluarkan lahar dingin yang bermuara di aliran sungai,” terangnya.
“Untuk itu saya menghimbau kepada warga agar jangan melakukan aktifitas disekitar gunung berapi dan di sungai – sungai yang bisa terdampak aliran lahar dingin dan persiapkan masker dan alat pelindung lainya jika terjadi semburan abu vulkanik,” himbaunya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera Utara, Herce Hetaria, bahwa, “Gunung Dukono pada dua minggu lalu terpantau mengalami kenaikan aktifitas, baik dari jumlah letusan/erupsi per hari maupun dari tinggi kolom abu yang dilontarkan,” ulasnya.
“Biasaya pada waktu normal jumlahnya dibawah 80 kali per hari namun kemudian meningkat diatas 200 kali letusan per hari. Begitu juga ketinggian lontaran kolom abu yang biasanya dibawah 400 meter dari puncak gunung, mengalami kenaikan hingga 1000 meter bahkan mencapai 4000 meter dari puncak,” terangnya.
BPBD megeluarkan himbuan kepada warga masyarakat melalui Camat dan Kepala Desa untuk memperhatikan beberapa hal seperti larangan beraktifias/mendaki hingga mendekati kawah gunung, menyiapkan masker, mendapat info dari sumber yang terpercaya.
BPBD juga memasang papan himbauan/peringatan pada beberapa jalur pendakian dan melakukan koordinasi dengan Pemerintah Desa dimana terdapat jalur pendakian Desa Popilo, Kokota Jaya, Ruko, Mamuya dan Soakonora.
Selain itu BPBD melakukan koordinasi dengan Polres dan TNI lewat Bhabinkamtibmas dan Babinsa desa untuk turut mengawasi aktiftas warga pada saat erupsi Gunung Dukono. BPBD aktif melakukan koordinasi dengan Balai Geologi dan Pos Pengamatan Gunung Dukono untuk mendapatkan informasi aktifitas gunung setiap harinya. (Robi Pangemanan)